CINTA TERHALANG KRISMON

Lirin Kartini
Chapter #16

BAB. 15 - BERTAHAN HIDUP

Pepatah lama itu sepertinya cocok ditujukan pada Oka. Serapat-rapatnya sebuah rahasia tersimpan, dan sekeras apa pun mereka menutup mulut agar tidak bicara atau keceplosan, kelak akan terbongkar. Dan hal inilah yang terjadi sekarang.

Bukan karena Anon, atau Evan yang membocorkannya. Melainkan Oka sendiri. Dengan sengaja, lebih tepatnya, Oka terpaksa mengatakannya ketika sebuah berita baru menyambutnya beberapa hari kemudian.

“Transplantasi?” tanya Oka terkejut. Dia menatap kedua orang tua dan adiknya bergantian. Saat itu, seluruh keluarga sedang berkumpul bersama seseorang yang Oka ketahui sebagai rekan sang ayah saat bekerja sebagai manajer proyek sebuah perusahaan telekomunikasi.

“Iya. Kalau sudah cangkok, nggak perlu cuci darah lagi. Lebih enak mestinya. Pak Ryan juga bisa kerja lagi. Terbatas, tapi lebih baik daripada nggak bisa sama sekali.” Seseorang yang dipanggil Om Tedi itu menjelaskan.

Oka bingung. Kembali sepasang matanya bertumbukan dengan orang tua dan adik-adiknya. Mereka juga menghadapi dilema yang sama.

“Iya sih, tapi … biayanya …?” Tenggorokan Oka tercekat saat mengatakannya. Dia tahu, biaya operasi cangkok organ itu sangat mahal. Belum lagi biaya lain-lainnya. Apalagi ini dilakukan di negara lain! Meski sekarang kondisi perekonomian negara sedikit membaik dengan menguatnya nilai rupiah, tetap saja keadaannya tidak bisa kembali sama seperti dulu. Menukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing, tetap membutuhan jumlah yang banyak.

Pikiran Oka berkecamuk hebat. Dia, dan juga semua orang, menginginkan sang kepala keluarga bisa sembuh. Tapi, bagaimana caranya mencari uang tambahan untuk itu di tengah ancaman D.O yang baru saja dia terima? Apakah dirinya harus membelah diri jadi banyak seperti amoeba agar bisa bekerja di banyak tempat, sekaligus kuliah? Itu mustahil! Saat ini, melakukan dua pekerjaan, ditambah kuliah yang kadang masuk kadang bolos saja, tubuhnya seakan remuk ditimpa bebatuan besar. Dia harus bekerja seperti apa lagi untuk menghasilkan uang? Lebih tepatnya, dia harus bagaimana? Apa yang harus dia lakukan sekarang?

Bekerja dan berhenti kuliah? Atau tetap kuliah, tapi kelaparan?

“Aku mesti kerja apa lagi biar dapet uang banyak dalam waktu singkat? Belum lagi kuliah yang …,” gumam Oka tanpa sadar.

“Kerja? Kamu kerja, Ka?” Mama Oka langsung bertanya begitu mendengar kata “kerja”.

Lihat selengkapnya