Henry menggenggam tangan Ghea dan menatap Ghea dengan serius.
"Ghea aku ingin jadi pacarmu, aku tidak ingin kehilangan kamu. Aku akan putuskan Gita, aku tidak pernah mencintai Gita."
Ghea terdiam, Ghea merasakan perasaan yang sama. Ghea melihat keseriusan di wajah Henry, tapi Ghea takut jika menyakiti perasaan Gita.
"Aku mau kamu jangan putuskan hubungan dengan Gita, aku ingin jujur sama kamu tentang sesuatu." Ghea terdiam menatap Henry.
"Jujur tentang apa Ghea?" Henry menatap Ghea dengan bingung.
"Aku juga memiliki perasaan yang sama dengan kamu, tapi aku tidak ingin Gita merasa sakit karena kita." Ghea menatap Henry dengan serius.
"Aku akan putuskan Gita sekarang, bulan depan baru kita katakan pada Gita jika kita pacaran." Henry tersenyum menggenggam tangan Ghea.
"Jangan putuskan Gita, kita rahasiakan hubungan kita dari Gita bagaimana?"
"Kamu yakin tidak cemburu?" Henry menatap dengan ragu.
"Aku tidak mungkin cemburu, aku tahu kamu sangat mencintai aku." Ghea tersenyum menatap Henry.
"Kamu benar, aku hanya mencintai kamu." Henry memeluk Ghea, Ghea merasa nyaman berada dipelukan Henry.
"Apa kamu pernah memeluk Gita?" Ghea menatap Henry dengan sedih.
"Aku tidak pernah memeluk Gita, aku juga jarang bertemu dengannya." Henry tersenyum dan mencubit hidung Ghea.
"Maaf ya, kita harus merahasiakan hubungan kita. Aku tidak ingin Gita merasa sakit hati, terlebih setelah kematian Bintang."
"Boleh aku tahu ada masalah apa dengan Bintang, hingga kakaknya begitu membenci Gita?"
Ghea melepaskan pelukannya, Ghea menunjukkan foto bertiga bersama Bintang. Henry menatap foto di handphone Ghea dengan bingung.
"Laki-laki itu bernama Bintang, dia pacar Gita sebelum sama kamu. Aku tidak tahu kapan Bintang menyatakan cinta pada Gita, Gita memberi tahu setelah beberapa hari pacaran." Ghea terdiam.
"Lalu?"
"Aku tahu Bintang laki-laki yang baik dan tulus, aku menyalahkan Gita karena menerima cinta Bintang. Berbulan-bulan mereka pacaran, aku pikir Gita mencintai Bintang. Mereka putus, Bintang memilih bunuh diri karena kehilangan Gita."
"Jadi begitu ceritanya, apa Gita sering ganti pacar?"
"Iya Gita memiliki banyak mantan, semua karena masa lalunya. Jangan menyalahkan Gita, dan berfikir Gita perempuan yang tidak baik."
"Iya, apapun yang kamu minta. Aku akan lakukan apapun untuk kamu, mau makan bersama?"
"Aku mau," Ghea tersenyum, mereka makan di restoran bersama. Henry menyuapi Ghea, mereka merasa sangat bahagia.
"Bagaimana ini Gita? Sudah satu jam, om Agung belum kembali." Reva mondar-mandir, Gita duduk dengan panik.
"Saya aku pergi ke gudang untuk menyelamatkan Ghea," Gita berdiri dan mengambil kunci mobil di laci, Ghea masuk kedalam rumah. Reva yang melihat putrinya, langsung memeluk Ghea.
"Mama kenapa?" Ghea bertanya dengan bingung.