Cinta untuk sahabat

Widayanti
Chapter #13

Perkenalan #13

Ghea melihat semua makanan dan tersenyum, Ghea makan steak dan jus strawberry. Setelah makan, Ghea masuk ke ruang sebelah, Ghea melihat ada banyak foto dirinya dan Henry. Ghea tersenyum, Ghea duduk di tepi tempat tidur.

"Apa meeting masih lama? Aku jadi mengantuk, apa Henry tidak marah jika aku tidur disini?" Ghea menutup bibirnya dengan tangan karena mengantuk, Ghea tertidur.

Irma terkejut melihat kedatangan Handoko ayah Henry dan Tiana ibu Henry, Irma berdiri dan menyapa mereka.

"Selamat siang tuan, selamat siang nyonya. Mohon maaf, pak Henry sedang meeting." Irma tersenyum dengan ramah.

"Kami sudah tahu, kami ingin menunggu Henry di dalam." Handoko berkata dengan tegas, Irma terkejut.

"Maaf tuan dan nyonya, ruangan pak Henry belum dibersihkan." Irma takut dan gelisah.

"Tidak apa, panggil OB sekarang untuk membersihkan." Tiana berkata dengan tegas.

"Tapi nyonya," Irma bingung harus berkata apa.

"Apa yang membuat kamu panik? Ayo kita masuk," Handoko menggenggam tangan istrinya dan masuk ke dalam ruangan, mereka terkejut melihat ada banyak makanan dan minuman.

"Untuk siapa makanan dan minuman sebanyak ini?" Tiana berkata dengan tegas.

"Untuk," Irma terdiam, Irma takut berkata jujur. Handoko pergi ke ruangan sebelah, Handoko dan Tiana terkejut melihat Ghea.

"Kamu siapa?" Tiana berkata dengan keras, Ghea terbangun dan terkejut melihat Irma dengan dua orang.

"Kenapa kamu ada di ruangan putra saya?" Handoko berkata dengan tegas, Ghea berdiri dan menyapa orang tua Henry.

"Maaf om tante, nama saya Ghea kekasihnya Henry." Ghea tersenyum dengan ramah.

"Sudah berapa lama kalian pacaran?" Tiana tersenyum menatap wajah Ghea.

"Baru beberapa hari tante, maaf tadi saya mengantuk dan ketiduran." Ghea berkata dengan sopan.

"Tante merasa tidak asing dengan wajah kamu, tapi tante lupa." Tiana memperhatikan wajah Ghea dengan serius.

"Kamu Ghea putrinya Agung dan Reva?" Tiana mengingat semuanya.

"Iya tante, orang tua saya bernama Agung dan Reva. Memang kenapa ya tante?" Ghea bingung.

"Sebuah kebetulan sekali, orang tua kamu sudah tahu tentang hubungan kalian?" Tiana tersenyum bahagia.

"Sudah tante, memang ada apa ya?" Ghea bingung.

"Kami berencana menjodohkan kamu dengan Henry, setelah kamu lulus kuliah maka kami akan membuat acara pertunangan atau langsung menikah." Tiana tersenyum bahagia, Ghea dan Irma terkejut mendengar perkataan Tiana.

"Saya dan Henry dijodohkan?" Ghea tidak percaya dengan apa yang dia dengar.

"Iya dijodohkan, ternyata kalian memang berjodoh." Handoko tersenyum bahagia, Henry selesai meeting dan berjalan menuju ruangannya.

"Kamu kuliah dimana?" Handoko bertanya dengan ramah.

"Saya kuliah di Universitas Nusantara, semester akhir." Ghea menjawab dengan sopan.

"Berarti kamu kenal dengan Leon, sepupunya Henry?" Tiana tersenyum dengan ramah.

Lihat selengkapnya