Cinta untuk sahabat

Widayanti
Chapter #14

Rasa bersalah#14

Henry mengantarkan Ghea pulang ke rumah. Ghea masuk ke kamar, Ghea terkejut melihat Gita.

"Kamu dari mana saja Ghea?"

"Aku dari toko buku, memang ada apa Gita?" Ghea duduk disamping Gita.

"Aku merasa kamu sedang menjauh dari aku, aku punya salah ya sama kamu?" Ghea terdiam.

"Maaf Gita, aku terlalu sibuk dengan skripsi. Setelah selesai, kita akan menghabiskan banyak waktu bersama."

"Baiklah jika hanya masalah skripsi, kamu sudah makan?" Gita tersenyum menatap sahabatnya.

"Aku mau mandi dulu, kamu ke bawah saja dahulu." Ghea tersenyum.

"Ya sudah, aku tunggu dibawah." Gita tersenyum dan turun kebawah, Ghea menatap Gita dengan sedih.

"Seandainya kamu memilih putus dengan Henry, mungkin aku tidak akan merasa bersalah karena merahasiakan semuanya." Ghea berkata dengan lirih, Ghea turun ke bawah. Mereka makan malam bersama, Ghea dan Gita duduk di ruang keluarga bersama orang tua Ghea.

"Bagaimana kuliah kalian berdua?" Agung bertanya dengan serius.

"Semuanya aman om," Gita tersenyum.

"Aku juga baik-baik saja pa," Ghea tersenyum.

"Kapan kalian menyelesaikan kuliah? Kami tidak sabar melihat kalian menikah." Reva tersenyum bahagia.

"Gita belum kepikiran untuk menikah, mungkin Gita akan menyelesaikan kuliah 2 tahun lagi." Gita menjawab dengan sopan.

"Ghea mungkin tidak bisa menikah dengan laki-laki yang Ghea cinta," Ghea tersenyum dengan hati sedih.

"Memang kenapa Ghea?" Gita menatap Ghea dengan bingung.

"Karena kami berbeda, dan tidak mungkin bisa bersama." Ghea tersenyum dan berbohong pada Gita.

"Jadi beda agama?" Gita menatap dengan serius, Agung dan Reva saling menatap tanpa berkata apapun.

"Iya," Ghea tersenyum, Agung dan Reva merasa kasihan pada putri mereka.

"Ya sudah, berhenti membahas pernikahan. Kalian boleh menikah, jika kalian ingin." Agung tersenyum menatap Ghea dan Gita.

"Sekarang kita tidur, besok kalian ada kelas kan." Reva tersenyum.

"Iya tante, ayo Ghea." Gita tersenyum.

"Iya Gita, malam pa ma." Ghea tersenyum.

"Malam om tante," Gita tersenyum.

"Malam semua," ucap Agung dan Reva bersamaan, Gita dan Ghea pergi ke kamar. Ghea masuk ke kamar dan duduk di tempat tidur, Gita menutup pintu dan duduk disamping Ghea.

"Maaf ya Ghea, aku tidak tahu jika kamu sedang patah hati." Gita menggenggam tangan Ghea dengan wajah menyesal.

"Tidak apa Gita, mungkin ini takdir aku." Ghea tersenyum.

Lihat selengkapnya