Cinta untuk sahabat

Widayanti
Chapter #15

Menyakitkan #15

Ghea masuk ke dalam salon dan duduk melihat Gita, Gita melihat Ghea kembali.

"Telepon dari siapa Ghea? Kelihatan serius banget." Gita menatap dengan bingung.

"Dari laki-laki yang aku cinta," Ghea tersenyum.

"Kamu masih berbicara dengan dia, aku pikir kalian sudah putus."

"Kami masih bersama, kami belum siap untuk kehilangan satu sama lain." Ghea menahan kesedihan.

"Ternyata kalian saling mencintai, berarti dia laki-laki yang sangat baik ya Ghea." Gita tersenyum menatap Ghea, Ghea terdiam.

"Ghea? Kamu baik-baik saja?" Gita bertanya dengan khawatir.

"Iya, dia laki-laki yang sangat baik, dia akan melakukan apapun untuk membuat aku bahagia." Ghea tersenyum.

"Semoga kalian bisa bersama, dan kamu bisa bahagia." Gita tersenyum.

"Aamiin, terima kasih untuk do'anya." Ghea tersenyum.

Mereka pulang ke rumah, Gita bersiap menunggu kedatangan Henry. Ghea menahan kesedihan dan rasa sakit dihatinya, Ghea berpura-pura bahagia. Ghea tersenyum, Gita menatap Ghea dengan bahagia.

Agung dan Reva bingung dengan putrinya, Agung dan Reva terdiam menyaksikan semuanya. Agung dan Reva merasa kasihan, melihat putrinya tersenyum padahal hatinya terluka.

Gita mendengar mobil Henry, Gita berlari mendekati Henry dan keluar. Ghea, Agung dan Reva duduk di ruang tamu menunggu kedatangan Henry.

Henry terdiam, terkejut melihat semua orang. Henry merasa bersalah, karena melakukan semua permintaan Ghea. Henry menatap Ghea, Henry tahu jika Ghea berpura-pura tersenyum.

"Salam kenal om, tante." Henry menyapa Agung dan Reva.

"Iya, salam kenal Henry. Sudah berapa lama kalian pacaran?" Reva tersenyum.

"Satu bulan tante," Gita tersenyum.

"Saya titip Gita ya, jangan pulang larut malam." Agung tersenyum dengan ramah.

"Iya om, kami akan pulang secepat mungkin." Henry tersenyum dengan canggung, Henry menatap Ghea.

"Ayo Henry kita berangkat," Gita menggandeng tangan Henry, Henry menatap Ghea dengan sedih.

"Iya," Henry berhenti menatap Ghea, mereka pergi makan malam.

"Sampai kapan kamu menahan rasa sakit itu sayang?" Reva mendekati putrinya, Ghea tersenyum menatap ibunya.

Lihat selengkapnya