Cinta untuk sahabat

Widayanti
Chapter #18

Marah #18

Henry mengantarkan Ghea pulang ke rumah. Mereka mampir ke toko kue, Ghea membeli kue kesukaan Gita. Mereka sampai di rumah, Ghea keluar dari mobil. Henry menurunkan kaca mobil.

"Bye sayang," Ghea tersenyum menatap Henry.

"Bye sayang, besok aku jemput jam berapa?" Henry tersenyum menatap Ghea.

"Jam 3 sore, aku harus konsul untuk skirpsi. Tidak apa kan sayang?"Ghea tersenyum menatap Henry.

"Ya sudah besok aku jemput jam setengah 4 tidak apa kan sayang?"

"Tidak apa sayang, aku masuk ya. Bye sayang." Ghea tersenyum melambaikan tangan.

"Bye sayang," Henry tersenyum menatap Ghea, Ghea masuk ke dalam rumah sedangkan Henry langsung pulang.

"Darimana saja Ghea?" Ghea terkejut melihat Gita di ruang tamu sedang membaca majalah.

"Biasa jalan-jalan," Ghea tersenyum.

"Aku jadi penasaran siapa laki-laki itu, kenapa dia mau merahasiakan hubungan dari orang lain." Gita menutup majalah dan menatap Ghea dengan serius.

"Maaf, aku belum bisa cerita ke kamu." Ghea tersenyum menggenggam tangan Gita.

"Tidak apa, tapi tadi Fauzan penasaran siapa laki-laki yang jadi pacar kamu."

"Fauzan tahu aku sudah punya pacar?" Ghea menatap dengan serius.

"Tadi aku memberi tahu, dia sangat sedih. Kamu berhasil menghancurkan hati seseorang," Gita tersenyum menatap Ghea.

"Fauzan pasti menjauh dari aku setelah ini," Ghea menatap Gita dengan sedih.

"Tidak mungkin Fauzan seperti itu, Fauzan laki-laki yang baik." Gita tersenyum.

"Tapi Gita," Ghea ragu.

"Tenang saja, nanti aku yang berbicara dengan Fauzan." Gita tersenyum menatap Ghea.

"Terima kasih sudah membantu aku, oh iya aku bawa kue." Ghea tersenyum menunjukkan totebag pada Gita.

Jam 11 siang mereka pergi ke kampus, Gita dan Ghea masuk ke dalam kelas. Ghea terdiam melihat Fauzan, Ghea duduk di kursinya.

Jam istirahat, Fauzan pergi ke kantin lebih dahulu. Leon bingung dengan sikap Fauzan, Leon duduk didepan Ghea.

"Kalian merasa tidak, jika Fauzan hari ini aneh?" Leon menatap Ghea dan Gita dengan serius.

"Coba kamu tanya ke Fauzan, kenapa dia aneh." Gita menjawab dengan santai, Ghea hanya terdiam.

"Iya juga, kenapa aku tanya sama kalian." Leon menatap dengan bingung, Leon pergi mengejar Fauzan.

"Fauzan tunggu," Leon memanggil Fauzan, Fauzan berhenti dan menoleh. Leon mendekati Fauzan, Fauzan menatap dengan bingung.

"Ada apa?" Fauzan bertanya dengan bingung.

"Kenapa loe marah sama Ghea? Bukannya selama ini loe suka sama Ghea?"

"Kelihatan aku berusaha menjauh dari Ghea?"

"Kelihatan banget, memang ada masalah apa?"

Kemarin Gita bilang, Ghea sudah punya pacar" Leon terkejut.

"Mungkin kakak ipar memang sudah punya pacar, tapi kamu masih bisa berjuang."

"Maksudnya?"

Lihat selengkapnya