Cinta untuk sahabat

Widayanti
Chapter #23

Hari pertama #23

Mereka masuk ke dalam rumah, Ghea menutup pintu. Mereka duduk di kursi dan meletakkan tas di lantai.

"Jadi siapa yang mau tidur sendiri? Kalau aku takut tidur sendiri," Rika tersenyum menatap Ghea dan Laura.

"Aku tidur sendiri, Laura tidur sama Rika tidak apa?" Ghea bersandar di kursi.

"Kamu yakin mau tidur sendiri? Atau kita tidur bertiga saja."

"Tidak apa, kalau bertiga pasti tempat tidurnya sempit." Ghea tersenyum.

"Kalau begitu, aku tidur dulu. Aku capek banget," Rika tersenyum, Rika berdiri dan masuk ke salah satu kamar.

"Aku juga mau istirahat ya Ghea, kalau ada apa-apa panggil kami saja." Laura tersenyum, Laura masuk ke dalam kamar.

Ghea masuk ke kamar, Ghea tertidur. Jam 3 sore, Ghea terbangun karena suara telepon dari orang tuanya. Ghea tersenyum melihat orang tuanya, orang tua Ghea merasa tenang.

"Kamu sudah sampai sayang?" Reva bertanya dengan khawatir.

"Iya ma, maaf tadi Ghea kelelahan dan langsung tidur." Ghea tersenyum.

"Tidak apa sayang, kamu disana jaga diri ya. Jangan lupa besok telepon papa dan mama," Agung tersenyum menatap putrinya.

"Iya pa, kalian tidak perlu khawatir. Dimana Gita?" Ghea bingung.

"Kami tidak tahu, kami belum melihatnya." Reva bingung menatap suaminya.

"Coba kamu telepon dia, Gita pasti merindukan kamu." Agung menasehati putrinya.

"Iya pa, nanti aku telepon Gita." Ghea tersenyum, Ghea mendengar ada suara ketukan pintu.

"Sudah dulu ya pa, ma. Sepertinya ada yang mengetuk pintu," Ghea tersenyum.

"Iya sayang," Reva tersenyum dan mematikan telepon, Ghea meletakkan handphone di atas kasur.

Ghea keluar dari kamar dan membuka pintu, Ghea melihat kepala desa.

"Iya pak, ada apa ya?" Ghea bertanya dengan sopan.

"Nanti jam 4 sore, jangan lupa kumpul di balai desa. Anak laki-laki sudah saya beri tahu, disana kalian bisa berkenalan dengan semua warga desa." Pak Ismail berbicara dengan sopan.

"Iya pak, terima kasih untuk informasinya. Nanti saya kabari teman-teman yang lain." Ghea berbicara dengan sopan.

"Ini kunci rumah, jangan sampai hilang. Kalau begitu saya permisi," pak Ismail pergi, Ghea menutup pintu.

Ghea melihat Laura dan Rika masih tertidur, Ghea masuk ke dalam kamarnya. Ghea melihat Henry menelepon, Ghea menangis karena merindukan Henry. Rika terbangun mendengar suara tangisan, Rika membangunkan Laura.

"Laura bangun, aku mendengar suara orang menangis dari kamar Ghea."

"Ngaco loe, gue ngantuk." Laura menutup matanya lagi.

Lihat selengkapnya