Setelah mendengar perkataan Ghea, Henry yakin untuk putus dari Gita. Henry menelepon Gita, mereka bertemu di cafe. Henry melihat Gita duduk di cafe, Henry duduk didepan Gita.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Gita bertanya dengan serius.
"Ayo kita putus, aku yakin kamu tahu jika aku tidak pernah mencintai kamu." Henry berkata dengan serius.
"Siapa perempuan itu? Perempuan yang membuat kamu jatuh cinta." Gita menatap Henry dengan serius, Henry terdiam sejenak. Henry mengambil handphone di sakunya dan tersenyum melihat fotonya bersama Ghea.
"Aku jatuh cinta dengan Ghea, begitu juga Ghea yang jatuh cinta padaku. Aku harap, kamu setuju jika kami bersama."
"Ghea? Apa buktinya jika kamu pacar Ghea?" Gita terkejut.
"Ini buktinya," Henry menunjukkan fotonya bersama Ghea.
"Kamu bercanda kan?"
"Jika kamu masih tidak percaya, kamu bisa bertanya pada kedua orang tua Ghea."
"Antar aku pulang ke rumah, kita pastikan ucapan kamu benar atau salah."
Mereka pulang ke rumah, Gita mencari Reva dan Agung. Reva dan Agung bingung melihat Gita yang panik, Reva dan Agung saling menatap.
"Ada apa Gita?" Reva bertanya dengan bingung.
"Om dan tante merahasiakan sesuatu dari aku?" Gita bertanya dengan serius.
"Maksud kamu apa Gita?" Agung bertanya dengan bingung.
"Tentang hubungan Henry dan Ghea, mereka pacaran?"
Reva dan Agung terkejut mendengar perkataan Gita, Reva dan Agung saling menatap dengan bingung.
"Iya Ghea merahasiakan hubungannya dengan Henry dari kamu, Ghea tidak ingin kamu sakit hati. Tapi Ghea memilih putus dari Henry," Reva menjelaskan.
"Jadi benar, hanya aku yang tidak tahu." Gita tersenyum menahan rasa sakit.
"Maafkan Ghea, Ghea tidak bermaksud menyakiti hati kamu." Agung menjelaskan.
"Henry, masuk." Gita berbicara dengan keras, Henry masuk ke dalam rumah. Reva dan Agung terkejut, mereka bingung harus bagaimana.
"Kamu yakin mencintai Ghea? Apa kamu akan membuat Ghea bahagia selamanya?" Gita bertanya dengan tegas.
"Iya aku sangat mencintai Ghea, dan aku ingin melihat dia bahagia selamanya." Henry menjawab dengan tegas.
"Bagus, besok kamu lamar Ghea, kita beri kejutan untuk Ghea." Gita tersenyum bahagia.
"Kamu tidak marah Gita?" Reva bertanya dengan bingung.
"Untuk apa Gita marah? Gita hanya kecewa karena Ghea tidak jujur pada Gita, tapi Gita paham maksud Ghea baik." Gita tersenyum menatap Reva dan Agung.