Cinta untuk sahabat

Widayanti
Chapter #30

Akhir KKN #30

Bagas, Leon, Laura dan Rika mendekati Fauzan dan Gita. Mereka menatap Fauzan dengan kasihan, Fauzan sedih.

"Seharusnya loe bisa membiarkan Ghea bersama Henry, dan tidak seharusnya loe memukul Henry." Gita pergi, Laura dan Rika mengikuti Gita pulang ke rumah.

"Kalau loe tidak bisa dapatkan cinta Ghea, setidaknya loe tidak membuat Ghea membenci loe." Bagas menyentuh pundak Fauzan.

"Semoga loe bisa belajar dengan semua yang terjadi, sekarang belajar berhenti mencintai Ghea." Leon menarik nafas.

"Apa setidak pantas itu gue buat dapatkan cinta Ghea?" Fauzan menatap Leon dan Bagas dengan bingung.

"Ini bukan tentang pantas atau tidak, tapi tentang perasaan. Loe tidak akan pernah mendapatkan cinta Ghea, karena Henry sudah berhasil mendapatkan cinta itu." Leon tersenyum.

"Lebih baik loe sekarang minta maaf ke Henry dan Ghea, karena loe salah sudah memukul Henry." Bagas tersenyum menasehati Fauzan, Fauzan pergi tanpa mengatakan apapun.

Leon dan Bagas bingung dengan Fauzan. Ghea dan Henry pergi ke rumah, Henry duduk di kursi.

"Kamu tunggu sini, aku ambilkan obat." Ghea mengambil obat dan air, Ghea keluar dari rumah dan melihat temannya.

"Kalian baik-baik saja? Tadi aku melihat kalian berantem dengan Fauzan." Laura menatap Ghea dengan bingung.

"Aku baik-baik saja, tapi Henry dipukul sama Fauzan sampai seperti ini." Ghea menjelaskan dan duduk disamping Henry.

"Kalau begitu, aku masuk dulu. Aku ingin istirahat," Rika tersenyum menatap Ghea.

"Aku juga istirahat ya," Laura tersenyum

"Aku juga boleh istirahat kan Ghea?" Gita tersenyum.

"Iya, kalian semua istirahat saja." Ghea tersenyum, mereka bertiga masuk ke dalam rumah. Ghea membersihkan luka Henry, Henry tersenyum menatap Ghea yang sangat perhatian padanya.

"Sakit ya sayang?" Ghea bertanya dengan khawatir.

"Tidak sayang, kan ada kamu yang mengobati." Henry tersenyum.

"Kamu ini, masih sempat gombal." Ghea tersenyum dan mengobati luka Henry.

"Aku tidak gombal, aku memang bahagia ada disamping kamu." Henry tersenyum menatap Ghea, Ghea tersenyum menutup obat.

Fauzan mendekati Henry dan Ghea, Ghea marah melihat Fauzan. Ghea berdiri, Fauzan berhenti berjalan.

"Kenapa kamu kesini?"

"Aku mau minta maaf sama Henry dan kamu, aku tahu aku salah."

Ghea menatap Henry dengan bingung, Henry tersenyum menatap Ghea.

"Aku memaafkan kamu, aku juga minta maaf jika aku menyakiti hatimu dengan memiliki Ghea sebagai kekasihku." Henry tersenyum, Fauzan sakit hati mendengar perkataan Henry. Fauzan sadar, apa yang dibilang Henry adalah hal yang benar.

"Iya, kamu harus menjaga Ghea dengan baik dan buat Ghea bahagia. Kalau begitu, aku pergi." Fauzan tersenyum menahan rasa sakit, Fauzan pergi. Ghea dan Henry duduk.

"Akhirnya Fauzan sadar," Ghea tersenyum.

"Iya sayang," Henry tersenyum menggenggam tangan Ghea.

"Bagaimana jika sore ini kita makan di luar, kamu mau kan?" Henry tersenyum.

"Mau, tapi bagaimana caranya?" Ghea bertanya dengan bingung.

"Pakai mobil, supir aku asli warga sini. Beliau pasti tahu tempat makan enak."

Lihat selengkapnya