Cinta Yang Dirindukan Surga

DENI WIJAYA
Chapter #1

TERPESONA MAHASISWI FILSAFAT #1

Siang itu, nampak seorang gadis bercadar berada di antara peserta seminar yang menyoal tentang eksistensi dan emansipasi wanita dalam pandangan Islam, di auditorium Samanta Krida, Universitas Brawijaya Malang. Sejak memasuki ruang seminar, dia sudah menarik perhatian siapapun yang hadir dalam ruangan tersebut.

Postur tubuhnya yang tinggi semampai, jauh lebih tinggi dari rombongan gadis-gadis berhijab yang masuk bersamanya. Cara jalannya pun juga begitu anggun, dengan mengenakan sepatu casual warna putih yang terkadang menyembul di bawah burqah warna hitamnya, menambah kesan kekinian dan energik. Sepertinya dia sadar atau tidak, banyak berpasang-pasang mata yang tertuju padanya.

‘’Hei Randy, kamu sedang lihat apa?” tanya Raffi tiba-tiba membuyarkan lamunan Randy. Randy hanya menoleh ke arah Raffi namun kembali memalingkan wajahnya dan pandangannya tertuju pada sosok perempuan di antara peserta seminar.

Sst.. sudah jangan berisik, aku malu jika peserta yang lain sampai tahu,” bisik Randy pada sahabatnya itu.

Karena penasaran, sejenak kedua bola mata Raffi mengamati seisi ruangan untuk sekedar mencari tahu apa gerangan yang membuat sahabatnya itu diam melamun dengan tatapan mata tak berkedip. Beberapa saat kemudian Raffi baru tahu sosok yang tengah menarik perhatian Randy.

Sst.. Dia Aulia, dari Aceh, tapi sudah lama tinggal di Malang,’’ bisik Raffi yang duduk tepat di sebelah Randy.

“Dia mahasiswi UIN Maliki,” lanjut Raffi, saat mengetahui sahabatnya itu memperhatikan setiap gerak-gerik perempuan itu.

‘’Raffi, apa dia seorang aktivis?’’ tanya Randy kepada Raffi.

‘’Kabarnya sih memang dia seorang aktivis, tapi tidak jelas dari kelompok mana. Dia kuliah S-1 jurusan filsafat. Baru semester tiga,’’ jawab Raffi.

Hmm… kok aku nggak tahu ya.. !” seloroh Randy.

“E… memangnya kalau mau kuliah di sini harus laporan dulu sama kamu.. hahaha.. ! Dasar kamu ini ketinggalan kereta, dia khan satu jamaah kajian Islam dengan kita, kamu saja yang nggak sadar atau memang nggak suka sama wanita.. hehehe.. !” hardik Raffi dengan tawa lepas.

Sst.. jangan keras-keras, malu sama yang lain. Sungguh, aku tidak memperhatikannya, lagi pula aku baru dua minggu ikut kajian Islam di kampus ini. Ya maklum saja aku nggak tahu, aku khan niat ibadah bukannya cari wanita hehehe… “ balas Randy tersenyum.

“Ran, dia cantik lho.. !“ goda Raffi dengan mimik wajah lucu.

“Eit, tunggu dulu, kamu bilang dia cantik… Kamu tahu dari mana kalau dia cantik, dia khan pakai cadar, mana bisa kamu lihat wajahnya… Ngaco kamu hehehe… !” balas Randy dengan mimik wajah serius.

“Ran, apa kamu nggak percaya padaku… Kalau nggak percaya ya sudah hehehe… Tapi aku tahu kamu pasti penasaran sama dia.. Iya kan, hayo ngaku hehehe.. Ran, kamu mau ku kenalkan dengannya… “ goda Raffi yang dibalas Randy dengan anggukan kepala.

Lihat selengkapnya