Cinta Yang Dirindukan Surga

DENI WIJAYA
Chapter #16

BIDADARI SURGA #16

Ckrek! Ckrek!

Tiba-tiba saja Randy melihat kilatan lampu flash dari sebuah kamera.

“Hmm, tampaknya seseorang telah mengambil fotoku dari belakang tanpa sepengetahuanku,” ucapnya dalam hati.

Masih dalam posisi duduk bersimpuh di atas lembaran sajadah, Randy membelokkan badannya ke belakang dan ternyata dugaannya benar. Seseorang telah sengaja memotretnya.

“Cindy… ! Assalamu’alaikum. Apa yang sedang kamu lakukan?” tegur Randy.

Namun sepertinya Cindy tidak memedulikan ucapan Randy yang masih asyik disibukkan dengan kamera DSLR-nya.

Oh…sorry, I am sorry… maaf Randy, aku tidak sengaja memotretmu. Hanya saja kamu terlihat begitu menyatu dengan objek sekitar. Kalau kamu keberatan kau boleh menghapusnya,” tukas Cindy kemudian.

Perlahan wanita itu menghampiri Randy. Dia menyodorkan kameranya kepadanya.

“Ini kameraku, hapuslah sendiri fotomu. That’s OK!” ujarnya lagi.

Entah perasaan apa yang menghinggapi Randy saat itu. Sebenarnya dia tidak suka seseorang mengambil fotonya tanpa izin terlebih. Tetapi kali ini sungguh berbeda. Randy ingin sekali mengambil kamera itu dan menghapusnya tapi dia tidak bisa melakukannya. Hatinya seolah berkata untuk tidak menghapusnya.

“Tidak perlu. Kamu bisa menyimpannya,” kata Randy berusaha bersikap acuh.

Really?! Thanks very much! Randy!” ujar Cindy.

“Maaf ya, Cindy,” balas Randy.

That’s OK. Gak apa-apa!” sahut Cindy singkat.

“Hei Randy, kamu tadi sedang melakukan gerakan apa?” tanya Cindy.

“Sholat,” jawab Randy.

“Sholat itu apa, gerakannya seperti gerakan yoga atau meditasi?” tanya Cindy.

“Bukan, sholat itu ritual ibadah agamaku,” jawab Randy.

“Randy, kalau boleh tahu untuk apa kamu melakukan sholat?” cecar Cindy.

“Sholat adalah perintah dari Tuhanku. Tuhanku tidak butuh sholatku tapi aku butuh Tuhanku, dengan sholat aku ingin berjumpa Tuhanku. Sholat adalah perwujudan rasa syukur ku karena Tuhanku telah memberiku segalanya termasuk udara yang kuhirup.” jawab Randy.

“Hmm….. apa Tuhan kita sama? tanya Cindy lagi.

“Tuhanku adalah Allah Yang Maha Esa. Dia tidak beranak dan diperanakan. Dia tempat bergantung. Dan tidak ada sesuatupun yang dapat menyamai-Nya!” jawab Randy.

“Kalau dalam Kristen aku mengenal trinitas yaitu ada Bunda Maria, Yesus dan Roh Kudus. Ya seperti air teh, di situ ada air, teh dan gula yang bercampur jadi satu menjadi air teh. Tiga dalam satu yang tidak terpisahkan satu sama lain,” Cindy mencoba untuk memberikan penjelasan.

“Jadi begitu ya, trinitas itu seperti air teh, tiga dalam satu tapi ketika di pisah air saja berarti bukan Tuhan, jika teh saja bukan Tuhan, dan jika gula saja juga bukan Tuhan, dengan kata lain semuanya bukan Tuhan….logikanya seperti itu. Dan lagi coba kau bayangkan jika di jagad raya ini ada banyak Tuhan, apa jadinya jika mereka berperang memperebutkan kekuasaan… dapat dipastikan bumi ini akan hancur… hehehe!” sanggah Randy dengan perumpamaan logika.

Sejenak Cindy termenung, entah apa yang ada dalam benaknya saat itu. Sejurus kemudian Cindy mengajukan pertanyaan lagi, “Lalu dimanakah saat ini Tuhanmu berada, di syurga kah atau di langit?”

Lihat selengkapnya