“Saat pertama aku mengetahui bahwa aku terinfeksi HIV, dunia serasa runtuh. Berjuta-juta bayangan yang mengerikan mengisi ruang-ruang di benak kepalaku. Bayangan tentang hari depan yang suram, tentang bagaimana nanti menjadi manusia yang terbuang, sampai bayangan tentang kematian yang menyakitkan. Semuanya menghantuiku setiap saat. Setiap hari, setiap jam, menit, detik, bahkan setiap kali jantung ini berdetak,” ucap Cindy berat.
“Meskipun kutahu bahwa hidup mati di tangan Allah dan Dia tidak pernah mengijinkan sesuatu terjadi lebih berat daripada yang dapat seseorang tanggung… I'm believe, tapi itu tidak menjauhkanku dari rasa gelisah dan perasaan cemas. Sirna sudah harapan dan semangat untuk melanjutkan sisa hidup yang tiap hari terasa semakin singkat. Langkah kakiku terasa berat. Amat berat. Sampai akhirnya suatu ketika... aku akan mati… ” isak tangis mengiringi ucapan Cindy.
"Cindy, kamu sudah menyadari kesalahanmu dan mau mengubah jalan hidupmu. Allah akan mengampuni dosa dan kesalahan bagi hamba-hamba-Nya yang bertobat," kata Randy.
“Cindy, kamu harus yakin, Allah mengasihi kita,” lanjut Randy. Kata-kata Randy sarat dengan harapan.
“Sendainya aku disuruh memilih untuk hidup, aku tidak akan memilih. Hidupku saat ini sudah tidak ada artinya lagi. Terlalu banyak dosa yang telah aku lakukan!” ucap Cindy dengan berat.
“Di dunia ini pun kita bisa menciptakan surga, kedamaian, ketenangan, kasih-sayang dan pengharapan. Sekarang yang sebaiknya kamu lakukan adalah tetap bersabar dan berserah diri pada Allah. Jangan bersedih karena Allah masih sayang dengan kita!” ucap Randy.
“Cindy, maukah kuceritakan sesuatu padamu?” tanya Randy.
“Mau dong…cerita tentang apa?” Cindy balik bertanya.
“Tentang kupu-kupu…” jawab Randy.
“Boleh… memangnya ada yang menarik ya dari seekor kupu-kupu?” seloroh Cindy.
“Cindy, suatu saat ada seorang laki-laki menemukan sebuah kepompong kupu-kupu. Dan suatu hari muncul sebuah celah kecil pada ujung kepompong. Karena penasaran, laki-laki itu duduk dan memperhatikan kupu-kupu itu selama beberapa jam saat ia tengah berjuang untuk memaksakan tubuhnya keluar melalui lobang kecil itu. Namun sang kupu-kupu itu tampak berhenti dan tidak membuat kemajuan yang berarti….” cerita Randy terhenti sejenak.