Cinta yang Seharusnya

Mizan Publishing
Chapter #2

Cinta Itu Indah

Jika ditanya tentang hal apa yang paling indah di dunia, kita akan menemukan jawaban yang cukup beragam. Setiap orang akan mempunyai argumen masing-masing untuk dilontarkan. Jawaban tersebut akan sangat subjektif, bergantung dari latar belakang setiap orang. Namun, jika merunut hingga pangkalnya, kita akan mendapati bahwa ada satu faktor yang membuat segala sesuatu itu tampak indah di dunia, yaitu cinta.

Cinta merupakan ruh kehidupan. Tanpa cinta tidak akan tercipta kehidupan. Ibnu Al-Qayyim Al-Jauziyyah berkata, “Dengan cinta dan untuk cintalah langit serta bumi diciptakan. Atas dasar cintalah semua makhluk diberikan fitrah. Karena cintalah seluruh planet bergerak pada garis edarnya. Dengan cintalah semua gerakan bisa mencapai tujuannya dari permulaan hingga penghabisan. Dengan cintalah jiwa manusia merasa beruntung karena mendapatkan tuntutan dan harapan. terhindar dari kebinasaan, dan menjadikannya sebagai jalan menuju Rabb-Nya. Hanya cintalah yang bisa diharapkan, sekaligus sebagai sarana. Dengan cinta, manusia bisa memperoleh kehidupan yang layak dan mereguk kelezatan iman karena dia ridha kepada Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai Rasulnya.”

Secara sederhana, cinta bermakna adanya kecenderungan untuk menyukai sesuatu. Walaupun ada perbedaan makna dan konsekuensi emosional antara suka dengan cinta, tetapi keduanya mempunyai kemiripan makna. Orang yang cinta pada sesuatu pasti akan menyukainya, sedangkan orang yang menyukai sesuatu belum tentu mencintainya. Karena itu, keindahan yang sesungguhnya dari setiap hal yang ada di dunia ini sebenarnya terletak pada adanya cinta.

Ada pertanyaan yang sering kita dengar berkaitan dengan cinta: apakah cantik yang menyebabkan timbulnya cinta atau karena cinta seseorang terlihat cantik? Keduanya bisa saja terjadi. Kecantikan bisa menyebabkan tumbuhnya benih cinta. Yang pasti, cinta akan menyebabkan seseorang terlihat cantik atau menarik di mata orang yang mencintainya.

Sifat dasar cinta adalah indah. Semua hal akan tampak indah jika didasari oleh cinta. Sebagus apa pun segala sesuatu itu tidak akan mampu menampilkan kesan indah jika tidak didasari cinta. Demikian pula sebaliknya, seburuk apa pun sebuah keadaan akan menjadi indah jika didasari dengan cinta. Ada beberapa ungkapan yang menegaskan hal tersebut, antara lain, “Demi cintaku kepadamu, laut akan aku seberangi, gunung akan aku daki,” atau, “Kalau sudah cinta, tahi (kotoran) kucing terasa cokelat.”

Lihat selengkapnya