Pagi ini aku duduk meneguk secangkir kopi sambil menghela nafas panjang. Termenung oleh berbagai cerita cinta yang telah ku lalui. Sampai akhir ini aku masih sendiri. Hatiku masih berlayar untuk menemukan cinta terakhir. Doa yang selalu ku panjatkan tiap malam, namanya selalu ku sebut, dan mungkin nama yang belum ku ketahui, biarlah Tuhan yang menunjukkan orang yang tepat bagiku.
Flashback tentang Cinta Pertama, dimulai saat aku duduk di bangku 2 SMA, saat aku mulai menyukai sosok lelaki gagah dan pemain tim Volley. Dia pendek tapi rupanya menawan. Awalnya aku menyukainya karena pelarian dari cinta yang tidak dibalas. Rasa suka itu berawal, karena dia tinggal serumah dengan cowok yang tidak menyukaiku, ternyata mereka satu keluarga. Aku sering banget lewat dari depan rumahnya, tapi yang aku temui malah cowok lain. Tapi, hatiku berkata lain. Aku punya teman SMP namanya Andien, ternyata Andien kenal bgt sama Dito (cwok yang aku taksir), dan dia ngasih nomor HPku ke Dito, dia tau aku masih jomblo dan dia mikirin perasaan aku banget. Trus jadi deh kami kenalan. Awal percakapan dengan Dito mengalir deras seperti air terjun, sampai kelupaan kewajiban untuk isi lambung , tapi percaya atau tidak, rasa bahagia bisa bikin kenyang, dan bikin lupa diri. Apakah kalian merasakan hal yang sama ? Atau apakah aku saja yang merasa begitu karena terbuai dengan indahnya cinta tanpa pernah memikirkan akhirnya?