Teman-temannya mengangguk mengerti, tapi tetap saja mereka penasaran dengan hubungan Zoee dan Arkan. Saat itu, Arkan datang dan duduk di sebelah Zoee. "Ada apa siang-siang kalian ribut?"
"Haha, enggak kok. Kami cuma ngobrol biasa," jawab Zoee sambil tersenyum.
Arkan melirik ke arah Zoee dengan ekspresi bertanya, tapi Zoee hanya menggeleng kecil. Mereka berdua memang sudah lama kenal satu sama lain, bahkan sejak kecil, tapi hubungan mereka tidak pernah berkembang lebih dari sekadar persahabatan. Mereka pun melanjutkan obrolan ringan di bawah pohon sambil menikmati udara segar. Mereka bergantian membicarakan hal-hal yang mereka lakukan/yang mereka alami, tiba-tiba suara gemuruh dari langit menggema, menandakan bahwa hujan akan segera turun. Mereka pun bergegas masuk ke dalam gedung sekolah agar tidak kehujanan.
"Kayaknya hujan bakal deras nih," kata Arkan sambil melihat ke arah langit yang semakin gelap.
"Ya, udah biasa sih. Ini kan musim hujan," sahut Zoee sambil menatap langit, mereka pun bergegas masuk ke dalam gedung sekolah dan mencari tempat berlindung. Beberapa teman mereka sudah ada di sana, sibuk bermain kartu atau membaca buku. Setelah beberapa saat hujan reda, Arkan mengajak Zoee untuk pulang bersama.
"Thanks ya udah anterin pulang, Arkan," ucap Zoee sambil tersenyum.
"Iya, sama-sama. Lagipula, kita kan searah," jawab Arkan sambil tersenyum balik. Arkan terus berjalan sambil berbincang-bincang ringan tentang apa yang terjadi di sekolah hari itu. Setelah sampai di depan rumah Zoee, mereka berhenti sejenak. "Nah, sudah sampai di depan rumahmu. Hati-hati di dalam ya," ujar Arkan sambil menatap Zoee dengan tulus.
"Iya, terima kasih lagi ya udah anterin. Sampai besok di sekolah," jawab Zoee sambil membuka payungnya.
Arkan mengangguk dan tersenyum. "Sampai besok, Zo. Jaga dirimu."
Mereka berdua pun berpisah, Zoee masuk ke dalam rumah sementara Arkan melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya.
Di rumah Zoee
"Mama, Zoee pulang!" teriak Zoee memanggil mamanya.