Tubuh basah gadis sudah beberapa menit di terpa hujan deras tanpa ampun. Namun belum ada seorangpun datang untuk menolong atau hanya sekedar lewat saja.
Sebuah mobil Mewah tidak sengaja melewati jalan itu untuk menghindari kemacetan. Sebuah mobil yang hanya di tumpangi seorang sopir dan tuan mudanya yang memiliki sifat acuh dan tidak mau tahu urusan orang lainnya.
"Tuan, sepertinya ada orang pingsan di depan sana? Apakah kita akan menolongnya atau membiarkan begitu saja?" Tanya Pak Anto, supir pribadi Dion.
Tubuh basah gadis sudah beberapa menit di terpa hujan deras tanpa ampun. Namun belum ada seorangpun datang untuk menolong atau hanya sekedar lewat saja.
Sebuah mobil Mewah tidak sengaja melewati jalan itu untuk menghindari kemacetan. Sebuah mobil yang hanya di tumpangi seorang sopir dan tuan mudanya yang memiliki sifat acuh dan tidak mau tahu urusan orang lainnya.
"Tuan, sepertinya ada orang pingsan di depan sana? Apakah kita akan menolongnya atau membiarkan begitu saja?" Tanya Pak Anto, supir pribadi Dion.
"Tidak perlu! Itu bukan urusan kita. Bagaimana jika itu hanya orang yang pura-pura pingsan saja, dan ingin menipu, atau merupakan komplotan penjahat yang ingin menyergap para korbannya dengan kedok pura-pura pingsan dan butuh pertolongan." Jelas Dion yang sama sekali tidak perduli, atau tergerak hatinya untuk menolong.
Sopir itu hanya diam dan membatin saja. "Bagaimana jika orang itu benar-benar membutuhkan pertolongan. Bukankah mereka akan terlihat sangat kejam. Mereka berdua yang mengetahuinya, tetapi tidak menolongnya. Coba aku bujuk tuan muda sekali lagi" gumam pak Anto dalam hati.