Sesampainya di depan RS. Permata, Pak Anto segera turun dan membukakan pintu mobil dengan cepat. Kemudian Dion keluar dari dalam mobil dengan menggendong Gadis di dalam pelukannya.
"Dokter, cepat tolong wanita ini." Kata Dion sembari berjalan menuju UGD.
Para perawat menyambutnya dengan baik dan meminta laki-laki ini membaringkan gadis diatas ranjang pasien di ruangan itu.
"Tuan, sebaiknya tuan tunggu di luar saja. Biarkan kami berusaha menolongnya. Percayalah, kami akan melakukan yang terbaik." Kata slaah seorang perawat yang mengantarkan tuan muda Dion keluar dari pintu UGD.
Dion berdiri dengan cemas di depan pintu. perasaannya mulai gelisah. entah berapa lama Gadis pingsan di tengah hujan deras itu.
"Aku harap kau akan baik-baik saja, jika tidak! aku pasti akan sangat menyesal. seharusnya, aku menolong mu lebih awal." gumam Dion dalam hati. berkali-kali ia mengusap wajahnya yang basah dengan sisa-sisa air hujan yang masih menetes dari rambutnya yang basah.
Semua pakaiannya basah kuyup dan bahkan kemeja dalamnya yang berwarna putih, sudah berubah warna menjadi merah.
Pak Anto datang dengan membawa pakaian ganti, yang Ia mengambilnya dari dalam mobil. saat ia mengambilnya, handphone milik tuan muda terus-menerus berbunyi.
"Handphone tuan muda berbunyi. ini pasti telepon dari perusahaan. aku harus memberikan handphone itu kepada tuan muda segera." gumam pak Anto, sambil meraih handphone Dion yang berada di kursi belakang.