Cintaku di Negeri Sakura

Didik Maryani
Chapter #2

Perih Yang Mengiris

"Ha? Gak mimpi ini?" Kamu jawab apa Aisy? " tanya Tari teman kuliahku yang sudah tak sabaran mendengar jawabanku. Aku hanya menggeleng sambil menunduk, tak bisa menjawab pertanyaan Tari.

" Aku belum memberikan jawaban," kataku lesu.

" Gila. Benar-benar gila ya." Tari ngomel sendiri.

" Apa, siapa yang gila Tari?" Tanyaku heran dengan ucapan Tari.

Tari masih diam dan terpaku menatap Aisyah. Yang ditata semakin tak mengerti dengan sikap Tari. Tari menghela nafas pelan.

"Kenapa Tari? Jawab dong pertanyaanku?" Aku semakin penasaran dengan sikap Tari.

"Bagaimana tidak gila, ustadz Zainal melamarmu? Apa itu bukan hal yang gila?" Jawab Tari begitu mantap dan sekenanya.

"Kamu benar Tari, karena aku akhirnya seperti orang gila." Jawabku semakin tak berdaya, sedangkan Tari nerocos begitu semangatnya.

"Maksudmu Aisy?" tanya Tari yang kali ini merasa heran.

"Aku bingung Tari. Aku tidak tahu harus menjawab apa?" Aku memberikan penjelasan pada Tari semakin tak berdaya.

"Kenapa dengan kamu Aisy?" Tanya Tari yang terlihat semakin heran dengan sikapku.

"Aku tidak mungkin menerima ustadz Zainal." Jawabku begitu lirih, bahkan hampir tak terdengar.

"Kali ini kamu memang gila Aisy. Bagaimana kamu bisa menolaknya, sedang satria lain begitu memimpikan ustadz Zainal." Tari terlihat semakin heran dengan semua penjelasanku.

"Sudahlah Tari, tak perlu kita bahas di sini." Kataku bermaksud mengalihkan masalah ini dari Tari.

"Enggak Aisyah. Kamu harus memberikan penjelasan padaku. Kenapa kamu tak mungkin menerima ustadz Zainal."

Lihat selengkapnya