Ibuku jatuh sakit, perlu biaya besar untuk perawatan, dari mana uang sebanyak itu didapat. Tak mungkin para tetangga akan memberi pinjaman, setiap hari saja mereka selalu menghina keluargaku, tanpa tahu di mana letak kesalahan kami. Tapi, ibu terlanjur dirawat, sebisa mungkin harus segera dibayar administrasinya.
"Saya tahu, Kamu sedang memikirkan biaya administrasi ibumu."
Suara bariton itu menyadarkan lamunan. Seorang dokter tengah berdiri tegap di depanku. Soca itu mengisyaratkan keseriusan, menatap tanpa sedetik pun berkedip. Tapi, aku heran, kenapa dia bisa membaca hati?
"Ko, Bapak tahu?" tanyaku lirih.
"Iya, itu sudah pasti, kan?" ucapnya kembali bertanya. "Menjadi cleaning service itu rendahan, hanya orang yang kepepet mau melakukan. Contohnya ya, Kamu," imbuhnya yang mampu menggores hati.