Clover: Di Antara Ruang dan Waktu
Aetheris meluncur ke dalam nebula gelap yang menjulang seperti awan kosmik raksasa. Warna biru, ungu, dan hijau menyelimuti kapal, menutupi keberadaannya dari sensor Federasi. Nebula ini, dikenal sebagai Nebula Caelum, adalah wilayah yang jarang dilalui karena kekacauan elektromagnetiknya yang dapat mengacaukan sistem kapal. Namun, Clover tidak punya pilihan lain.
Dia menatap layar holografik. Jalur ke Eryndor Prime masih jauh, tapi nebula ini adalah tempat yang sempurna untuk memperbaiki kapal dan mempersiapkan langkah berikutnya. Clover mengatur autopilot dan berjalan menuju ruang rekayasa.
Kondisi Aetheris masih belum ideal. Sistem pertahanan hanya berfungsi sebagian, generator cadangan hampir habis, dan komunikasi jarak jauh tetap mati total. Clover duduk di kursi mekanik, mengambil alat reparasi, lalu mulai memperbaiki modul daya utama. Suara percikan listrik mengisi ruangan saat ia bekerja dengan tekun.
Namun, pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan apa yang baru saja ia alami.
"Penglihatan itu..." Clover bergumam, mengencangkan sebuah mur. "Apa itu masa depan? Atau hanya ilusi yang diciptakan Void Nexus?"
Suara kecil dalam hatinya mengingatkan bahwa ia tidak bisa mengabaikan kemungkinan bahwa setiap langkahnya sekarang memiliki konsekuensi besar. Tapi sebelum ia bisa merenung lebih jauh, alarm bahaya berbunyi di seluruh kapal.
Clover langsung berlari kembali ke kokpit. Di layar utama, sebuah kapal muncul dari kabut nebula, meluncur cepat menuju Aetheris. Bentuknya ramping dan dilengkapi dengan senjata plasma canggih.
"Federasi..." Clover menggertakkan gigi. "Reed pasti mengirim mereka."
Kapal lawan mengirimkan transmisi. Suara elektronik menggema di seluruh kokpit.
"Kapten Clover dari Aetheris, Anda telah ditetapkan sebagai buronan Federasi Galaksi. Matikan mesin Anda dan menyerah sekarang juga. Jika tidak, kami akan menindaklanjuti dengan kekuatan penuh."
Clover menatap layar, mengukur kemungkinannya. Dengan kondisi kapal saat ini, melawan tidaklah mungkin. Tapi menyerah juga bukan pilihan. Dia mengencangkan sabuk pengaman, lalu mempersiapkan rencana.
"Kalau kau ingin menangkapku, kau harus mencoba lebih keras," katanya, menyalakan sistem manuver manual.
Aetheris meluncur dengan kecepatan tinggi, memanfaatkan kabut tebal nebula untuk mengelabui musuh. Kapal Federasi melepaskan tembakan plasma, tapi sebagian besar meleset karena gangguan visual di dalam nebula. Clover menukik tajam, membelokkan Aetheris ke arah celah sempit antara dua asteroid besar.
"Kalau aku bisa melewati ini..." Clover bergumam sambil mengontrol kemudi dengan tangan gemetar. Tapi Federasi tidak menyerah. Mereka mulai menggunakan drone kecil untuk mengejarnya.
Tiba-tiba, sistem navigasi Aetheris mulai rusak akibat medan elektromagnetik nebula. Layar utama berkedip-kedip, dan alarm darurat berbunyi.
"Tidak sekarang!" Clover menggerutu, mencoba menstabilkan kapal.
Kapal Federasi semakin mendekat. Clover menggertakkan gigi, mencoba mencari ide untuk keluar dari situasi ini. Lalu, sebuah kilasan ingatan muncul di benaknya—Void Nexus, dan kekuatan aneh yang pernah ia rasakan.
"Apakah aku bisa... menggunakan itu?" pikir Clover, ragu-ragu. Dia tidak tahu bagaimana caranya, atau apakah itu bahkan akan berhasil. Tapi dia tidak punya pilihan lain.