"Hai teman!"
Orion tiba-tiba muncul dan duduk di hadapan Aletha yang sedang ngobrol dengan Keyla dan Shita di kursi taman favorit mereka.
Aletha refleks tersenyum saat mendengar sapaan Orion.
"Lo nyapa siapa? Aletha? Gue? Atau Shita?" tanya Keyla.
"Gue nyapa kalian semua," ucap Orion.
"Emang kita temenan sama lo?" tanya Keyla lagi.
"Kalo gue sih temenan sama Orion!" tegas Aletha.
"Gue juga!" Shita ikut memberi pernyataan.
"Lo?"
Semua pandangan mengarah kepada Keyla membuat Keyla menyerah, "Oke, kalau gitu, gue juga temenan deh sama lo."
"Kalo lebih, boleh ga?" tanya Shita sambil mengerjapkan matanya menatap Orion.
"Dia udah punya gebetan! Dan dia cinta mati banget sama gebetannya! Masa iya gebetannya udah suka sama orang lain, dia masih mau nunggu? Kenapa ga nyari lagi, kan?" ceplos Aletha.
"Gebet gue aja. Gue free kok," Shita lagi-lagi menggoda Orion.
Keyla dengan cepat mengusap kasar wajah Shita, "Ga usah sok manis gitu! Ngeri gue liatnya! Lagian, Orion itu sukanya sama orang lain, bukan sama lo! Ga usah maksa kali!" ucap Keyla.
Shita manyun, "Namanya juga usaha, sirik aja lu jadi orang! Dasar jomblo!"
"Alah, lu juga jomblo! Jomblo teriak Jomblo," Keyla tak mau kalah.
Aletha menggelengkan kepala. Ingin hati menangis ya Allah, tapi masa harus nangis gara-gara duo kutu ini?!
Sedangkan Orion terkekeh melihat sahabat Aletha. Dia kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, "Nih, daripada berantem, mending ngemut ini,"
Mata Aletha seketika berbinar melihat benda yang Orion bawa, "Permen lolli?!"
Lagi-lagi Orion membawakan makanan kesukaan Aletha. Tidak perlu barang mahal untuk membahagiakan Aletha, cukup makanan dan barang-barang kesukaan Aletha saja matanya sudah berbinar-binar.
"Lo tau banget sih makanan kesukaan gue," senyum bahagia Aletha berubah menjadi curiga. "Lo nanya makanan kesukaan gue ke dukun?"
Orion, Shita dan Keyla sontak tertawa keras. "Ngapain cape-cape ke dukun? Mending nanyain langsung ke elo, ga pake ribet, ga pake duit, ga pake cape! Bener ga?!" ucap Shita spontan.
"Sok penting banget lu jadi orang!" tandas Keyla.
Aletha mengerucutkan mulutnya. "Lo ga bisa apa ngebanggain gue dikiiiiit aja, bikin gue seneng gitu," kata Aletha dengan sedikit rasa kecewa di hatinya.
Orion terkekeh dan bangkit dari duduknya. Dia mengulurkan tangannya ke puncak kepala Aletha dan mengusapnya dengan lembut. "Tenang aja Tha, lo tetep jadi kebanggaan gue, kok,"
Semua terdiam termasuk Aletha. Ditambah lagi jantung Aletha berdegup kencang. Bahkan tidak hanya Aletha, Shita pun merasakan perasaan melting melihat perilaku Orion terhadap Aletha.
"Gue pergi, ya." Orion melangkahkan kakinya meninggalkan Aletha dan sahabatnya.
Aletha menatap punggung Orion yang menjauh. Tangannya bergerak menyusuri dadanya dan berhenti tepat di jantungnya.
"Kok gue deg-degan, ya?" ucap Aletha.
Shita dan Keyla pun masih menatap punggung Orion yang menjauh.
"Gue aja yang ngeliatnya melting, sumpah," kata Shita.
"Kayaknya dia suka elo deh, Tha!" celetuk Keyla.
Spontan Aletha menoleh kepada Keyla, "Jangan becanda deh!"
"Tapi gue juga mikir gitu, Tha," timpal Shita.
"Ya ampun, Key, Sit, jelas-jelas dia itu punya gebetan, dan gebetannya itu udah punya orang yang dia suka," ungkap Aletha.
"Lo nanya orangnya siapa?" Shita menatap Aletha.
"Gue udah nanya, tapi dia jawab 'gebetan gue cewek yang udah punya gebetan' gitu," jawab Aletha.
"Lo juga punya gebetan, kan?"
Pertanyaan Keyla membuat Aletha terdiam, namun lagi-lagi Aletha berusaha menepis pernyataan sahabatnya.
"Ih, gebetan Orion itu tetangga depan rumah gue,"
"Lo tau dari mana?" tanya Shita penasaran. Dia yakin kalau gebetan Orion itu Aletha.
"Waktu kemarin dia nelepon gue. Terus gue nanya, 'lo lagi di mana?', dia jawab, 'lagi di depan rumah gebetan gue', terus pas gue buka jendela, ternyata dia ada di depan rumah tetangga gue," kata Aletha dengan yakin.
"Rumah tetangga lo di depan rumah lo?"
Aletha mengangguk dengan semangat menjawab pertanyaan Shita. Keyla dan Shita menepuk dahinya dengan kompak.
"Ni cewek satu kok ga peka, sih?" ucap Shita dengan gemas.
Aletha menatap kedua temannya bingung. "Gue ga peka gimana sih? Jelas-jelas gue mau bantuin Orion buat deket sama tetangga gue,"
Keyla mengusap wajahnya frustasi, "Tha, lo ga mikir kalau Orion itu di depan rumah gebetannya itu artinya lagi di depan rumah lo! Dia sering bawa makanan kesukaan lo! Dia bilang gebetannya cewek yang udah punya gebetan itu elo! Ih sumpah gue gemes deh sama lo! Kok bisa Orion tahan sama cewek ga peka kayak lo?! Gue kira cowok doang yang ga peka, ternyata zaman sekarang tuh cewek juga ga peka, ya!" semprot Keyla dengan berapi-api.
Aletha terdiam. Dia menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Dia belum bisa menerima kalau Orion benar-benar menyukainya. Pasti Orion cuma bingung aja karena waktu itu pertemuan mereka sama-sama sedang patah hati. Orion hanya menjadikan dia sebagai pelarian rasa sakitnya diputuskan oleh pacarnya. Itu pemikiran Aletha.