Sahabat atau teman, siapapun orangnya, kalo nyakitin, rasanya sama. Sakit hati. Jadi, ga usah bersikap kalo lo baik-baik aja, karena gue tahu rasanya itu kayak ditusuk ribuan jarum.
=====
Dua hari Aletha tidak datang ke kampus. Hari pertama, memang dia membolos dengan bantuan Alghi, tapi hari kedua, memang tidak ada jadwal kuliah. Buat apa juga harus repot-repot datang ke kampus?
Tok
Tok
Tok
Aletha mengernyitkan keningnya. Siapa? Ga biasanya ada tamu jam segini, batinnya.
Aletha segera menuju ke arah pintu dan membuka perlahan, takut-takut yang datang penjahat karena daerah rumahnya selalu sepi saat pagi hari. Rata-rata penghuninya pekerja, jadi dipastikan hampir semua rumah kosong pada jam kerja.
"Ini gue," ucap seorang gadis di balik pintu.
Aletha segera membuka pintu lebar-lebar ketika tahu orang yang mengunjungi dirinya.
"Masuk," ajak Aletha.
Tanpa canggung, gadis itu masuk dan melempar tasnya ke sofa ruang keluarga Aletha.
Biasanya Aletha mengomel saat Shita melempar tas seenaknya saat berada di rumahnya karena bundanya Aletha suka marah jika anak-anaknya berprilaku seperti itu. Tapi kali ini, Aletha tidak bersuara dan menuju dapur untuk mengambil minuman ringan dari dalam kulkasnya.
"Tumben?" tanya Aletha singkat saat kembali dari dapur dan menaruh sebotol minuman di meja, depan Shita.