Lagi-lagi Renata datang ke dalam hubungan Orion. Dan sekarang malah dia melakukan hal yang nekat setelah teleponnya tidak di angkat oleh Orion.
Pagi hari sebelum Orion berangkat menuju tempat Aletha, Renata menghubungi Orion. Tetapi, hari ini Orion ingin bertemu dengan Aletha sehingga dia tidak mengangkat telepon dari Renata. Dia ingin menikmati harinya dan menikmati sarapan tanpa adanya gangguan dari mantan kekasihnya itu.
Namun ternyata, Renata begitu berani merebut Orion dari sisi Aletha. Membuat Orion merasa hatinya hancur setelah melihat tatapan Aletha yang penuh luka.
"Gue butuh waktu untuk menikmati hari gue dengan pacar gue," ucap Orion yang kini telah sampai di tempat Renata.
Setelah beberapa menit Orion menenangkan Renata yang menangis, dia memutuskan untuk membawa Renata pulang ke kosan Renata.
"Tapi gue juga butuh elo," ucap Renata disela tangisnya.
"Ren, gue bakal bantuin apapun yang lo butuh. Sebisa mungkin gue bantu. Tapi harusnya lo tahu sendiri kalau sekarang kita ini ga ada hubungan apa-apa. Kita cuma sebatas teman. Gue punya Aletha. Gue punya cewek yang bakal marah kalau lo tiba-tiba dateng kayak tadi. Jangan ngelakuin yang nggak-nggak di depan dia," terang Orion.
Suasana hening menyelimuti seisi ruangan. Renata merasa Orion semakin menjauh. Dia memang bisa mendapatkan Orion. Tapi itu hanya raganya, tidak dengan hatinya.
"Gue bakal anter lo ke mana pun. Lo butuh barang apa, lo butuh beli apa, gue bakal anter. Tapi gue bakal bawa Aletha juga. Gue ga mau Aletha salah paham. Dan gue harap, lo bisa ungkapin semuanya ke Aletha. Gue ga mungkin ngomong sendiri ke dia," lanjut Orion.
Renata tersenyum sinis. "Lo pikir, gue mau bilang masalah gue ke dia? Dia itu orang lain!"
"Lo bisa percaya sama dia, sama halnya lo percaya sama gue."
"Gue percaya sama lo, bukan berarti gue harus percaya juga sama dia. Sampai kapan pun, gue ga bakalan ngomong masalah gue ke dia."