Duma menghembuskan nafas lega setelah usai menyanyikan Ruby Soho dari Rancid. Ia tertawa kecil memandang Ardhi yang sudah sempurna memainkan drum untuk lagu tersebut. Topan masih melanjutkan bersama Gani di gitar dan Jonas di bass. Sesekali melirik Ardhi meminta bantuan menabuhi drum.
Sekarang Duma mendekati Ardhi dan duduk di bangku sebelah Ardhi.
"Enaknya, abis Ruby Soho, disambung Little Talks." tukas Duma yang masih terengah.
Ardhi mengangkat alis sebelum mengangguk sepakat, "Kalau ada cewek yang mau diajak nyanyi Little Talks pasti seru, Ma."selorohnya.
Duma mengiyakan lalu menegak air mineralnya. Ardhi mengernyit sejenak, memikirkan siapa yang ia kenal bisa menyanyi dengan santai dan tidak berlebihan. Tentunya juga yang tidak terlalu antusias berada di antara mereka.
Sosok Abeline melintas di benak Ardhi.
Duma kini duduk bertopang siku pada kaki, "Abel."desisnya.
Ardhi terkejut mendapati Duma satu pikiran dengannya, "Siapa?"tanyanya spontan.
"Abel, temen mantan gue itu. Sekelas sama lo'kan?"
Ardhi berdecak, "Iya. Cuma kaget aja gue lo sebut dia."
Duma tertawa hambar, "Dosa apa coba gue dimusuhi abis-abisan sama dia?"
Ardhi menaikkan sebelah alis menatap Duma tak percaya. Duma tergelak seraya meninju pelan pundaknya,
"Kenapa lo?"
Ardhi yang kini tertawa hambar,
"Lo itu yang kenapa. Kasus cokelat valentine yang kayaknya bakal jadi legenda di sekolah. Cokelat jadi sebab putusnya pasangan paling serasi. Duma dan Rayya!"
Duma berdecak, "Kacau lo. Kemakan gossip."
"Lah, kenyataan, Ma."tandas Ardhi.
Duma menggeleng, "Gue tuh kaget waktu Abel kasih cokelat itu ke gue."gumamnya.
Ardhi menatap Duma, "Dia bilang dia nitipin cokelat ke lo buat dikasihin ke Rayya."
Duma menoleh, "Emang. Tapi gue makan."
"Waah, berarti dia jujur."desis Ardhi.
Topan meletakkan gitar kemudian menghampiri. Ia meraih handuk sebelum duduk di samping Duma.
"Gue pikir dia asal ngomong biar ga malu sama anak-anak waktu kemaren."sambung Ardhi yang kini merasa bersalah pada Abeline.
Duma tersenyum, "Laahhh, cewek macem Abel mana suka basa basi? Langsung ngomong. Makanya, gue kaget waktu dia sodorin cokelat. Gue pake earphones waktu itu, gak denger semua yang dia omongin. Gani yang kasih tahu kalo cokelat itu Abel bilang untuk Rayya. Waktu gue udah abisin semua."