Come to Stay

Winda Nazira
Chapter #12

Mencari Pinjaman Novel

Malam harinya, di mana anak Calvert Geng sedang berkumpul. Ya walau hanya sebatas kumpul-kumpul biasa, karena mereka sudah beberapa hari tidak berkumpul seperti bersama sebab di sibukkan dengan tugas sekolah masing-masing.

Ada yang berbeda malam ini, anggota mereka kedatangan tamu tanpa di undang. Dia ialah Alfi, entah kenapa tiba-tiba anak itu sangat ingin ikut berkumpul bersama Reyhan. Alfi dikatakan tamu karena dia bukan anggota Calvert Geng. Masih ingatkan? Dia tidak bisa membawa motor, jadi enggak mungkin jadi anggota geng motor yang Reyhan pimpin. 

"Kalian di sini ada yang punya novel twilight gak? Yang serinya lengkap," tanya Reyhan kepada anak se-geng-nya.

Setelah ia membaca seri ketiga dari novel milik Fanya, Reyhan jadi penasaran dengan seri pertama juga kedua dari novel twilight.

"Novel? Sejak kapan lo suka baca novel?" tanya Arkan heran. 

"He,eu. Gak biasanya ngebahas novel." Yoga ikut menanyakan.

"Di toko buku kan, ada. Full seri-nya lagi," tambah Randi.

"Itu novel juga udah di filmkan, napa gak lo nonton aja tuh film-nya!" 

Alfi menepuk bahunya, kebetulan mereka duduk bersebelahan. "Han, jangan bilang, lo mulai baca novel gara-gara dekat sama anak kelas 10 itu," katanya dengan nada penuh penyelidikan. 

"Ya elah, ternyata pak ketua udah ada yang dideketin lagi, kita kira gara-gara yang kemarin udah gak mau buka hati lagi." Awi anggota mereka bersuara, para anak-anak yang lain tersenyum-senyum mendengar pembicaraan mengenai Reyhan. 

Reyhan mendengus malas. Berawal dari novel, jadi berkepanjangan seperti ini. Harusnya ia tidak memulai. Ah, ia sungguh menyesal, mau menyangkal, itulah kenyataannya, apalagi Alfi. Pembuka jalan untuk yang lain meneruskan.

"Kita syukuran besok kalo Reyhan punya pacar," sambung Farel.

Ya, Farel kembali bergabung hari ini setelah musibah menimpa Bapaknya. Semua anak Calvert geng bisa lengkap, bahkan ada tambahan yaitu, Alfi. Tetapi ia juga jarang ikut berkumpul, hanya saja malam ini yang entah kenapa ia sangat ingin bergabung bersama anggota Calvert.

"Kalian itu, kalo ngomong gak usah melantur deh. Kuping gue sakit," kata Reyhan. "Gue nanya kalian punya gak novel twilight? Kalo enggak jawab aja enggak." Ia mulai jengah dengan semua lontaran kepadanya. 

Mereka menatap satu sama lain, sebuah isyarat dalam bertanya; bisa juga berhemat suara.

Lihat selengkapnya