Come to Stay

Winda Nazira
Chapter #2

Rencana Jalan-Jalan Yang Batal

Jatuh cinta itu berjuta makna, apalagi yang jatuh cinta secara diam-diam kepada sahabat sendiri. Harus mempersiapkan hati untuk menerima jika si dia tidak akan termiliki. Jika bisa termiliki, maka jatuh cinta pasti akan memiliki makna yang indah.

Seperti Fanya, gadis kelas 10 diam-diam jatuh cinta pada sahabatnya.

Memiliki nama lengkap Alenta Zefanya, cantik bukan tandingan. Judesnya juga belum ada tandingan kalau sudah dekat pasti bakalan dilakuin apa saja, namanya juga sudah dekat. Gadis baik dengan segala kebiasaan buruknya, yaitu suka galak pada cowok tergantung cowoknya juga. Selalu tampil cantik dengan rambut panjang sepungung berwarna agak sedikit kecoklat, dan selalu digerainya hingga membuat penampilannya semakin menarik.

Sore itu langit jakarta masih begitu cerah, se-cerah hati Fanya yang sedang menunggu kedatangan sahabatnya, Andra. Hampir satu jam Fanya menunggu laki-laki itu menjemputnya. Mereka janjian untuk keliling kota sampai malam hari.

Entah sudah berapa kali ia membuka dan menutup ponselnya, mengecek siapa tau Andra mengirimnya pesan atau chat melalui Whatsapp. Masih sama saja seperti menit menit yang lalu, tidak ada kabar apapun darinya.

Fanya mengikat tali seaker-nya yang lepas. "Lama banget sih," keluhnya sembari berdiri untuk meregangkan ototnya. 

Penampilan Fanya yang begitu santai menggunakan bawahan jeans, atasan sweater, dengan rambut panjang coklat digerai membuatnya sangat cantik. 

Ting!

Ting!

Berulang kali notifikasi chat masuk, secepat mungkin Fanya merogoh ponsel dalam saku celananya, mulai membuka satu persatu.

Andra

Fan, gue gak jadi pergi bareng lo ya.

Andra

Fan, sorry ya gue harus batalin rencana kita. Aiva barusan tiba-tiba pingsan, gue harus putar balik nganterin dia ke rumah sakit. Sumpah Fan, gue panik banget pas dia pingsan, sampai sampai gue juga lupa ngabarin lo. 

                                 Fanya

Iya gapapa, gue ngerti kok. Sekarang Aiva gimana, udah sadar?

Berusaha kuat, berpura pura baik baik saja saat hati sedang rapuh menerima kenyataan tak sesuai harapan itu sakit. 

Itulah yang sedang Fanya alami, meyakinkan dirinya untuk berdamai dengan situasi hatinya.

Andra

Alhamdulillah Fan, Aiva sudah sadar. Kata dokter, karena asam lambung. Gue jadi merasa bersalah karena ngajak dia keluar untuk ke taman dulu, harusnya gue tanya dia udah makan apa belum? Jadi kalo gini gue kan, jadi gak enakan sama keluarganya. Sorry banget ya Fan, kita gak jadi keluar.

Fanya tersenyum getir membaca apa isi pesan Andra, jemari tangannya sudah kaku mengenai balasan apa yang harus ia balas.

Lihat selengkapnya