confusion

Santi Anjani
Chapter #2

memulai kembali

Tetesan air hujan mulai membasahi tubuh Sandra yang masih setia menggunakan seragam putih abu sambil membawa tas bermotif bunga yang menempel dipunggungnya, sebenernya ia ingin berteduh namun karena tidak sempat menemukan tempat yang aman akhirnya ia memutuskan untuk pulang dengan keadaan basah. Gadis itu sangat suka hujan-hujanan.

Sesampainya ia dirumah Sandra membuka pintu yang tidak terkunci.

“aku pulang, assalamualaikum”

Hening.

Begitulah keadannya, tidak ada seorangpun yang menyambutnya ketika ia pulang, tak mau ambil pusing ia memilih langsung masuk kekamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sangat basah kuyup.

Setelah membersihkan dirinya, Sandra langsung belajar. Ia memang anak yang rajin, ia selalu menghabiskan waktunya untuk hal produktif.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu yang berasal dari luar kamar sangat mengganggu konsentrasinya untuk belajar, dengan langkah malas ia membuka pintu kamar.

Ternyata itu Ibu.

“Kamu tuh ya ibu panggil dari tadi ga dijawab, jadi ibu harus nyamperin deh.” Ucap Ibu yang terlihat kesal.

“Hehe iya deh bu maaf ya aku ga denger kalo ibu manggil soalnya aku lagi ngerjain tugas yang numpuk banget huhu..” Ucapku lirih.

“Hmm yaudah ayo kita makan malem dulu, Ayah udah nungguin dibawah.”

“Iya bu sebentar, kalian duluan aja,”

Ibu segera beranjak ke ruang makan. Sandra sebenernya malas makan bersama mereka, kalau bukan karena Ibu. Sandra tidak mau satu meja dengan Ayah tirinya. Meskipun begitu Sandra tahu jika Ayah tirinya juga menyayangi dirinya namun tak sebesar rasa sayangnya kepada adiknya yang kecil itu

Hmm sudahlah membahasnya membuat gadis itu merindukan almarhum kakeknya yang sangat ia sayangi.

Senyum terulas tipis dari mulut gadis itu, ia terus memandangi Foto Kakek dan Neneknya yang sangat terlihat bahagia kala itu. Sungguh helaan nafas berat sangat terdengar jelas, berat untuk dijalani dan sulit untuk memahami kondisinya saat ini. Yang pasti ia sangat merindukan mereka yang sudah berada disurga sana. Ia pun bergegas meninggalkan kamar dan pergi menuju ruang makan karena pasti mereka sudah lama menunggu.

“Malem bu, yah, fit..” Sapaku yang hanya dibalas anggukan oleh mereka.

*

*

*

Suasana kelas yang sangat ramai itu berasal dari ruangan kelas Sandra, mereka sedang membicarakan rencana mengenai liburan setelah mereka usai mengikuti USBK, UNBK, dan Ujikom yang menguras tenaga. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Villa sore ini.

Kring kring kring

Mendengar bel berbunyi, Sandra dan ketiga sahabatnya yaitu Putri, Zalfa, dan Angel bergegas pulang untuk menyiapkan perlengkapan liburan dadakannya ke Villa nanti sore.

Sandra POV

Tin tin

Suara klakson mobil yang mengganggu gendang telingaku menandakan bahwa jemputan Putri sudah datang, aku pun bergegas keluar sambil membawa tas perlengkapan untuk pergi ke Villa. Tak lupa aku meminta izin kepada Ibu dan Ayahku terlebih dahulu, tapi seperti biasa mereka selalu mengizinkanku untuk pergi kemana pun aku mau karena memang mereka juga sedang mempunyai acaranya sendiri, yaitu pergi keluar kota tanpa aku. Rasanya memang sudah tidak asing lagi dikucilkan oleh keluargaku sendiri. Huftt sudahlah hal ini tidak boleh membuatku patah semangat. Sebelum meninggalkan rumah aku terlebih dahulu mengunci semua pintu dan menggembok gerbang. Memastikan semua aman terkendali.

Lihat selengkapnya