Kowe nopo tereak-tereak tokh Le. Nek dipanggil kancamu, mbok ya datengin. Yang sopan gitu lho," Ibu menepuk pundakku dari belakang.
"Oke beneran lho bu. Tenanan iki. Ini tulung gantiin aku nimba sebentar ya Bu. Aku mau ke depan sebentar. Ke rumah Opie." Aku menjawab enteng dan berlari ke rumah depan.
Dalam keadaan baju basah kuyup sehabis nimba aku berlari menuju rumah Opie.
"Mana Tya? Lho? Udah pulang? Katanya minta anterin. Tentu saja pangeran dengan senang hati siap mengawal puteri jelita kembali ke istana," kataku sok puitis.
Opie lagi asyik main basket waktu aku datang dan di telinganya ada wireless earphone. Tentu saja. Pantesan dia tidak mendengarku.
Langsung aja kusergap Opie dari belakang. Opie menggeliat-geliat memberontak.
"Dasar siwalan!!!" raung Opie tak terima
"Basah, tauk! Lanjutnya ngamuk-ngamuk.