Connesso

Cano
Chapter #9

Chapter 9 - MIA'S POV

Aku menutup mataku dengan sebelah tangan, hidungku mengembang, mulutku terlipat ke dalam, dan jantungku kembali tak karuan.

Kenapa? Kenapa dia melakukan ini? Hanya sekadar meminta izin untuk berkirim pesan saja sangat kaku—dia mengirim proposal pengajuan chat, aku tak pernah mendapat pembukaan pesan seperti ini, ucapku dalam hati.

"Dia aneh." Aku terkekeh, masih memandangi tulisan yang panjang itu.

Aku sangat sadar, Bennet mengirim pesan bahwa ia ingin berbicara via chat dengan cara konyolnya.

"Baiklah, kau yang memulai duluan, Tuan Bennet."

Ibu jariku mulai bergerak lagi, hendak membalas pesan resmi itu.


Anda:

Mohon maaf, proposal anda kurang menarik, Tuan Bennet. Kirimkan saya pembuka yang lebih menarik.

Dibaca.


Aku terkekeh setelah menekan tombol 'send', yang tanpa kusadari tingkahku yang berada jauh dengannya ini terasa begitu ekspresif dan sangat jujur.

Aku terus menatap layar, hingga menunjukkan indikasi bahwa pesanku telah dibacanya, membuatku kembali menyunggingkan bibir secara spontan.

Kini aku melihat tiga titik yang terus bergerak secara online, aku tahu Bennet yang jauh di sana sedang merangkai kata-katanya.


Bennet:

Tuan Bennet ini tak bisa tidur,

Nona Mia. Apa kau tahu penyebabnya?

Dibaca.


Anda:

Biasanya penyakit tidak bisa tidur

dimalam hari disebabkan karena

kelaparan, Tuan. ( 〃▽〃)

Dibaca.


Bennet:

Bukan. Sepertinya kita melupakan

sesuatu tadi siang.

Dibaca.


Anda:

Apa itu?

Dibaca.


Bennet:

Berfoto.

Dibaca.


Anda:

Kau sangat teliti rupanya.

Dibaca.


Bennet:

Melupakan merupakan

tindakan ketidaksopanan, Nona.

Dibaca.


Anda:

Sejak kapan aturannya berubah?

Dibaca.


Bennet:

Sejak tadi, aku mengingat semuanya.

Dibaca.

Lihat selengkapnya