Connesso

Cano
Chapter #19

Chapter 19 - MIA & BENJAMIN

Ah ... dia menanyakanku. Aku menghela napas dalam-dalam, menyembunyikan rasa gugupku. "Aku tidak ingin bohong pada diriku sendiri. Aku baik-baik saja, tapi akan lebih baik jika tidak ada gosip yang mengklaim siapa ayah dari anakku."

"..."

Benjamin seketika terdiam, dia menatapku seolah sedang membaca raut wajahku. Aku tahu dia sedikit terkejut, pada jawabanku yang mungkin saja telah mengusik hatinya dan pikirannya.

"Maafkan aku. Kau pasti tahu kenapa aku melakukan ini?" Ucapnya.

"Berbohong sebagai Bennet maksudmu?"

"..."

Sorot matanya tajam, tapi aku tidak menemukan ada garis kemarahan di sana.

"Kau sudah tahu semuanya sedari awal, kan? Kenapa kau tidak memberitahuku? ... jujur saja, aku merasa telah ditipu," ucapku memberanikan diri menatap wajahnya yang kian tenang, yang tampaknya Benjamin ini tidak merasa bersalah sama sekali.

"Kau masih ingat kedatanganmu ke Seattle?" Jawabannya malah bertanya.

Aku memelankan sedikit suaraku. "Iya, aku masih ingat. Aku diam-diam melakukan program itu, menggunakan sel milikmu. Lantas apa maksud semua pernyataanmu di media sosial?"

"Mia ... di mana ada ayah biologis yang asli merasa senang ketika darah dagingnya diakui oleh pria lain?" Tanyanya, yang secara tidak langsung telah mengklaim kepemilikan Rogero.

"Aku tahu, tapi secara Undang-Undang Rogero bukan anakmu."

"Aku berbicara secara biologis, Mia. Bukan secara Undang-Undang. Marcello itu mantanmu, kan? Kenapa dia tiba-tiba mengeklaim Rogero?"

"..."

Oh ... Ya Tuhan, sudah kuduga dia akan menanyakan ini.

Benjamin berucap lagi, "aku tidak suka anakku diakui oleh orang lain. Ini sudah melewati batas, Mia. Kau mau menipu Rogero seumur hidupmu?"

"..."

Lagi. Benjamin menamparku lagi dengan kalimatnya. Seharusnya aku yang memarahinya, mengapa jadi berbalik? Aku pun bukan tidak mengerti, aku benar-benar mengerti dan memahami perasaannya, karena aku pun tidak akan tahan jika berada di posisinya.

"Dia anakku, Mia. Dan akan selalu menjadi anakku," katanya lagi. "Apa kau sudah mengatakan yang sebenarnya ke publik?"

Lihat selengkapnya