Coronavirus Love Story in 'Desa Lele'

Gloria Morgen
Chapter #4

Bab 4

Flash back. Sebelum Desa Sukamal ditutup.

Di sekitaran kantor kepala desa, banyak warga yang sudah berteriak-teriak. Mereka meneriaki para pria berdasi yang baru saja keluar dari kantor kepala desa. Beberapa saat setelah itu, kepala desa keluar, “Kami tetap pada pendirian kami. Tidak akan ada pabrik di sini!”

Ucapan Pak Damar disambut sorak gembira para warga. Namun tidak sedikit juga, yang sibuk mencibir, pria-pria berjas hitam tersebut. “Jangan ke sini lagi. Ini tempat kami.”

Seorang bapak yang usianya sekitar 50-an tahun, angkat bicara. Ia melepaskan masker. Sepertinya, ia sudah gerah menelan cibiran warga Desa Sukamal yang dinilainya sangat keterlaluan, “Kami ini ditunjuk oleh pemerintah untuk kasih pekerjaan buat kalian semua. Tolong ya.”

Gak pakai lama, kalimat itu langsung direspon oleh warga, “Siapa yang butuh kerjaan di pabrik. Gak butuh.” Warga yang lain pun menimpali, “Buat apa kerjaan, kalau anak cucu kami sakit karena limbah kalian.” Seorang ibu-ibu berdaster pun, ikut bersuara, “Kalian boleh pinter, tapi jangan pinterin kami!”

Lihat selengkapnya