Isu tentang desa Lele yang ingin dihancurkan oleh PT Fosforus ini pun, akhirnya viral di social media, dan banyak orang meminta agar desa Lele tidak dihancurkan. Pemerintah pun turun tangan dan akhirnya, membatalkan perjanjiannya dengan PT Fosforus Indonesia. Staf pemerintah datang sendiri, meninjau lokasi desa Lele ini dan memang mengakui kemandirian para warganya, yang sudah dinilai sangat profesional dan siap menjadi desa wisata.
Sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah, desa Lele ini akhirnya dijadikan destinasi wisata resmi di Indonesia, serta Dimas dan Kezia pun mendapatkan penghargaan sebagai inisiator dalam memberikan solusi di tengah pandemi.
Sampai hari ini pun, Kezia masih membantu untuk mempromosikan desa Lele, tanpa menguasai desa tersebut. Semua warganya tetap diberikan kebebasan untuk menjalankan bisnis mereka.
Berkat kerja keras dan kejujuran Kezia, ‘Traveling Yuk’ pun turut dikait-kaitkan dengan keberhasilan desa Lele. Hingga akhirnya banyak investor yang datang menemui Kezia untuk berinvestasi di perusahaan start up-nya. Mereka menyukai karakter dan ketulusan yang dimiliki oleh Kezia. Serta kemampuannya pun telah diakui banyak orang dalam mengembangkan desa wisata.
Traveling Yuk, pemerintah dan para investor berkolaborasi dalam mengembangkan desa-desa di Indonesia, agar dapat menjadi destinasi wisata, tanpa menghancurkan kekayaan alam, dan mengintimidasi para warga desa.