Costa Blanca

Kharizma ahmada
Chapter #3

BIENVENIDO A COSTA BLANCA Pt. 1

Grazia dan Catalina baru saja melewati imigrasi di Bandara Internasional Cristian Sepulveda, kota Santa Patricia, yang namanya diambil dari nama pahlawan nasional dan presiden pertama Costa Blanca. Dirinya merasa lega karena bagi pemegang paspor negara anggota Uni Eropa, Visa Costa Blanca bisa didapatkan langsung saat kedatangan di bandara karena adanya perjanjian antara negara tersebut dengan Uni Eropa, adapun Catalina yang memiliki izin kerja di negara tersebut, sudah pasti tidak akan kesulitan untuk masuk ke negara tersebut. Perjalanan dari Lugano ke Santa Patricia memakan waktu yang sangat panjang, bahkan mereka sampai menghabiskan waktu 19 jam di udara dari Basel hingga kota ini, dengan dua kali transit. Rasa lelah tidak bisa dipungkiri oleh Grazia dan Catalina. Mereka tidak sabar untuk segera beristirahat di apartemen Catalina sebelum memulai usaha pencarian Noelia keesokan harinya.

Sebelum menuju keluar bandara, Grazia menyempatkan diri melihat satu dari dua bandara Internasional yang dimiliki oleh Costa Blanca tersebut. Ia merasa cukup takjub melihat perubahan yang cukup drastis di bandara Cristian Sepulveda yang kondisinya sudah berbeda jauh dengan ketika ia datang ke negara ini untuk pertama kalinya pada tahun 2013. Grazia melihat berbagai gerai, mulai dari tempat minum kopi, toko buku, restoran bahkan tempat menjual produk-produk bebas pajak bertebaran di bandara ini, seakan konflik dan perang sipil tidak pernah terjadi di kota ini.

Ia senang melihat perang di negara ini sudah usai dan gairah ekonomi negara ini mulai pulih. Hal ini sebenarnya adalah sesuatu yang positif, jika ia datang ke tempat ini sebagai turis, namun kabar menghilangnya Noelia seakan membuat ia tetap pesimis untuk berpikir kalau negara ini sudah benar-benar berubah. Karena supir yang akan menjemput Grazia dan Catalina masih terjebak dalam kemacetan, keduanya akhirnya memutuskan untuk duduk sejenak di sebuah gerai kopi yang tidak jauh dari pintu keluar bandara, sambil menyeruput segelas kopi khas negara tersebut. Grazia kemudian melihat sebuah brosur yang berisi sejarah singkat dan berbagai macam destinasi menarik di Costa Blanca yang harus dikunjungi turis asing dalam bahasa Inggris, Spanyol, Portugis dan Perancis, seperti deretan pantai-pantai indah berpasir putih -sesuai dengan nama negara ini, dimana Costa Blanca berarti pesisir pantai putih dalam bahasa Spanyol- yang berada di wilayah Timur yang terhubung dengan Laut Karibia, perkebunan kopi yang banyak tersebar di daerah barat daya negara tersebut dan bangunan-bangunan bersejarah peninggalan Kolonial Spanyol di negara ini.

Grazia kemudian mendadak menjadi ingat, salah satu alasannya ingin pergi ke negara ini beberapa tahun yang lalu adalah agar bisa terbebas dari kebosanannya bekerja di rumah sakit besar dan bisa mengunjungi salah satu pantai yang indah di tepian Laut Karibia. Sayangnya, keinginan tersebut tidak pernah bisa terwujud dan belum ada satupun tempat wisata di negara ini yang sempat ia datangi, selain karena kesibukannya bekerja sebagai sukarelawan, juga karena perang sipil yang terjadi di negara ini.

Sebenarnya tanpa membaca brosur tersebut, Grazia sudah tahu negara seperti apa Costa Blanca, yang tengah ia datangi ini. Ia mempelajari negara ini dari Wikipedia sebelum datang ke negara ini beberapa tahun yang lalu dan masih beberapa kali mengikuti perkembangan negara ini dari internet, setelah kembali ke Italia. Costa Blanca adalah negara yang terletak di kawasan Amerika Tengah yang ibukotanya berada di Santa Patricia. Letak geografisnya berbatasan dengan Kosta Rika dan Nikaragua di barat, sedang wilayah utara, timur dan selatan berbatasan dengan Laut Karibia. Sistem pemerintahannya adalah republik dimana Presiden berperan sebagai Kepala negara dan juga kepala Pemerintahan. Bahasa resmi negara ini adalah Spanyol. Adapun mata uang yang dipakai di negara ini adalah Paletilla, walaupun Dollar AS juga bisa menjadi alat transaksi di beberapa tempat wisata dan ibukota serta beberapa warganya juga menggunakan mata uang Kosta Rika, Colon di wilayah Costa Blanca yang berbatasan dengan Kosta Rika. Saat ini, pemerintah Costa Blanca sedang berjuang membangun kembali negara ini dari perang sipil yang berlangsung selama hampir tiga tahun, yaitu dari tahun 2014 hingga 2017.

Lihat selengkapnya