Catalina dan Grazia tidak ingin membuang waktu sedikitpun keesokan harinya. Pagi hari, mereka sudah bergerak menuju menuju kantor polisi Santa Patricia sektor San Mames, dimana sektor tersebut dipilih karena Tlaco menyebutkan rumah orang tuanya berada di wilayah yurisdiksi tersebut, walaupun Inocente tidak tahu apakah ucapan Tlaco itu benar. Catalina sendiri meminta LuisFe untuk mengemudi secepat mungkin, kendati kemacetan di kota Santa Patricia yang tidak jauh berbeda dengan Milan membuat perjalanan yang seharusnya berlangsung selama 45 menit, menjadi lebih lama. Catalina yang hari ini kembali izin, berharap urusan di kantor polisi bisa berlangsung cepat dan ia bisa kembali ke kantor sebelum sore hari.
Di tengah perjalanan menuju kantor polisi, Grazia melihat sekelompok orang berkumpul di ruang terbuka yang tidak jauh dari kantor Presiden Costa Blanca sembari membawa foto-foto wanita dan spanduk yang bertuliskan “Donde esta mi hija?” atau “Justicia por Ellas”. Grazia melihat raut wajah beberapa orang yang jumlahnya tidak lebih dari 30 orang tersebut yang nampak lelah namun tetap gigih memperjuangkan hal yang mereka tuntut. Grazia kemudian bertanya kepada Catalina mengenai sekelompok orang itu.
“Mereka adalah keluarga dari para wanita yang hilang atau terbunuh sejak perang sipil berakhir. Bisa dibilang tren wanita hilang atau terbunuh sejak perang sipil berakhir memang meningkat di negara ini, terutama mereka yang masih remaja.” jawab Catalina atas pertanyaan Grazia.
“Lalu apakah sudah ada langkah hukum untuk tuntutan mereka?” Tanya Grazia yang kelihatannya tidak sadar kalau dirinya sedang berada di negara Amerika Tengah yang dikenal korup dan memiliki masalah serius dalam penegakan hukum dan HAM, sehingga Catalina hanya tersenyum pahit mendengar pertanyaan Grazia. Grazia kemudian sadar bahwa senyuman Catalina tersebut sudah memberikan jawaban bahwa tidak ada satupun langkah hukum untuk memberikan keadilan bagi orang-orang itu.
“Sejujurnya aku merasa kasihan kepada mereka. tidak pernah lelah menuntut keadilan walau mereka tahu mereka tidak akan pernah mendapatkannya.” gumam Catalina ketika melihat kumpulan orang tersebut.
“Kau tahu melihat mereka berkumpul disana dan kondisi di negara ini pasca-perang, aku jadi khawatir dengan apa yang dialami Noelia.” Grazia tiba-tiba menjadi panik dan khawatir.
“Hei hei hei, aku tahu kondisi di negara ini sangat buruk untuk perempuan muda seperti Noelia, tapi bukan berarti semuanya akan berakhir dengan buruk. Aku yakin Noelia akan baik-baik saja.” Catalina kembali memegang tangan Grazia, sembari tangan kirinya memegang bahunya, untuk menyemangatinya.
“Yah, semoga saja.” ucap Grazia yang berusaha untuk tetap tegar dan melanjutkan perjalanan dengan mencoba berpikir positif.
Tidak lama kemudian, keduanya pun tiba di Kantor polisi sektor San Mames. usai turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor polisi, mereka segera disambut seorang opsir yang menyambut mereka dengan ucapan “bienvenidas”. Grazia dan Catalina sendiri tidak membuang waktu sedikit pun untuk berbasa-basi dan segera menanyai kabar terbaru dari laporan Inocente mengenai hilangnya Noelia.
“Kami ingin bertanya mengenai tindaklanjut dari laporan Inocente Quincoces mengenai hilangnya keponakannya, Noelia Zapata Quincoces, beberapa hari yang lalu.” ucap Catalina kepada opsir yang menyambutnya sambil menunjukkan foto Noelia bersama pacarnya.
“Noelia Zapata Quincoces? baiklah kami akan mencoba bertanya kepada petugas yang menangani.” Opsir tersebut kemudian memanggil salah seorang rekannya di kepolisian dan rekannya yang terlihat masih muda pun kemudian datang menghampiri Catalina dan Grazia.
“Hola, Señoras. namaku opsir Morientes. ada yang bisa kubantu?”
“Kami ingin menanyakan perkembangan pencarian gadis ini.” ucap Catalina kepada opsir Morientes tanpa mengucapkan kalimat basa-basi sembari menunjukan kembali foto Noelia kepada opsir yang baru tiba tersebut.
“Baiklah ikut aku.” Opsir Morientes kemudian mengajak Catalina dan Grazia ke sebuah ruangan kecil yang dibatasi oleh dinding kaca dengan dua buah sofa dan satu meja kaca. Disana ada seorang opsir yang usianya sekitar 50-an dengan rambut yang Sebagian besar beruban dan perutnya buncit. Morientes kemudian memperkenalkan tamunya kepada orang yang bernama Sersan Avendaño. Avendaño kemudian mempersilahkan keduanya duduk di sofa yang sama. Usai keduanya duduk, Avendaño kemudian memilih untuk berceloteh mengenai banyak hal kepada Catalina dan Grazia tentang hal-hal yang tidak ingin mereka ketahui seperti mengeluh mengenai kecilnya gaji polisi di Santa Patricia yang tidak seimbang dengan tuntutan dan risikonya serta bagaimana masyarakat tidak tahu berterima kasih dengan berbagai usaha polisi Santa Patricia untuk melindungi mereka dari berbagai ancaman kejahatan. Sebelum Avendaño melantur lebih jauh dan membuang waktu mereka, Catalina memutuskan untuk menginterupsi.
“Jadi bagaimana perkembangan kasus Noelia Zapata?” Tanya Catalina kembali yang merasa tidak senang dengan Tindakan Sersan Avendaño yang tidak langsung menjawab.
“Sejujurnya, tim kami sudah berusaha semaksimal mungkin mencari gadis ini, tapi kami masih belum mendapatkan ide mengenai keberadaannya.” jawab sersan Avendano.
“Apa kau yakin?” Catalina nampak tidak percaya dengan jawaban Avendano.