Cotton Candy ✂️ dan 🎀

Yukina Gelia
Chapter #2

~Si Pink dan Modeling~

Keesokan paginya ...,

Hujan telah reda, namun meninggalkan bekas mendung kelabu di langit. Suasana mendung ini mendukung rasa tidak semangatnya Yulia untuk bangkit dari kasur tercintanya. Namun suara berisik alat dapur juga membuat dirinya tidak tenang. Dia terbayang ibunya yang akan sedih, jika sarapan yang beliau buat penuh cinta tak termakan oleh putrinya.

Yulia mengambil handuk baru dari lemari, turun ke lantai bawah dengan wajah yang manis berseri.

"Pagi ibu~ hari ini masak apa?" Tanya Yulia sembari berhenti sejenak di dapur.

"Masak roti bakar untuk sarapan, sekalian masak bekalmu, tumis ayam kecap," jawab ibu lembut sembari memasak dengan lugas.

"Widih nikmat tuh Bu, jadi semangat makannya!"

"Yee ..., kamu maunya makan saja tapi belajarnya tidak semangat. Bagaimana itu ...," ibu berkata dengan nada mengejek.

"Hahaha maunya Lia emang begitu bu, makan gercap eh belajar mager," sambung kakaknya yang sedang cuci piring, tertawa atas ejekan sang ibu.

"Ish kakak, baru pagi-pagi sudah membully ku, huh!" cetus Yulia berwajah manyun. Perkataan Yulia membuat tawa lepas menghiasi ruangan.

Ruang makan dan dapur dirumah ini berada di area yang sama, dengan bagian paling kiri belakang rumah adalah kamar mandi.

Yulia kemudian membuka pintu belakang di bagian tengah, menunjukkan pemandangan pekarangan belakang rumah yang sempit dengan jalan setapak dan got kecil. Ia lalu memanggil-manggil 'sesuatu' dengan nada yang lembut.

"Momo~ oh Momo~ Momo ndut~" Yulia menunggu beberapa saat. Mendapati suasana lenggang tanpa ada 'sesuatu' yang dipanggil muncul, Yulia pun memutuskan bergegas untuk mandi.

"Mah tadi malam tidak lihat Momo? Kok dia tidak muncul yah ...?" Yulia bertanya khawatir.

"Mama tidak lihat Lia. Mungkin tidur di gudang Nenek Pou. Dia kan biasanya nongkrong disitu," ibu menjawab sembari sibuk menyiapkan keperluan.

Yulia membatin sambil menyikat giginya. Bertanya-tanya kemana Momo kesayangannya pergi. Setelah menyikat gigi, ia pun hendak keramas dan akan menikmati perawatan kecil-kecilan yang dirinya persiapkan.


*Tok tok tok tok*


"Eh?!" respon Yulia terkaget.

"Jangan lama-lama Lia! Aku juga mau mandi ini!" Suruh kakak perempuannya, sembari terkekeh kecil di luar kamar mandi.

"Iya sebentar!"

"Bukan mandi dari tadi malah sempat-sempatnya mengganggu ku ...," gerutu Yulia kesal.

Kakak perempuan dari Yulia, bertubuh langsing dan berwajah tirus. Menunjukkan aura wajah elegan yang sangat mirip dengan ibu mereka. Mata dan rambut berwarna ungu pekat, memberikan daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Tidak heran bahwa dirinya menjadi model fashion show dan majalah lokal, apalagi dengan tinggi 170 cm di usianya yang masih 15 tahun.


"Ngomong-ngomong Yun-jie! Kakak mau tidak mengajarkan ku modeling?" Tanya Yulia dari dalam kamar mandi.

"Hmm ..., tumben kamu mau belajar? Ada lomba fashion show lagi kah di sekolah mu?" tanya kak Yun Yi penasaran.

"Ini ..., aku mau ikut lomba yang ada di majalah tempo hari. Syaratnya harus buat video beserta modelnya. Cuma aku bingung mau minta tolong pada siapa untuk dijadikan model ..., kalau kakak tentu sibuk kan? Jadi aku mau menjadi model sendiri untuk desain ku nanti," Yulia berkata dengan nada canggung.

Lihat selengkapnya