Bu Sinta mulai masuk ke dalam kelas, sambil membawa penggaris besi untuk menghukum mereka yang tidak mengerjakan tugas dan ulangan.
"Baik, hari ini kita kedatangan murid baru," ujar Bu Sinta terlihat senang.
"Siapa Bu?" celetuk satu murid.
"Anak cowok Nak," ujar Bu Sinta lalu memanggil anak itu masuk ke dalam kelas.
"Hai perkenalkan nama aku Angga Pratama," ujar memperkenalkan diri.
"Hai," ujar satu cewek saja.
Yang lain terlihat cowok, termasuk gue yang enggan melihat dia. Benar-benar membuat mood gue merasa hancur.
"Baik Nak Angga, duduk di samping Sarah," ujarnya sambil menunjuk bangku yang kosong.
Kami pun mulai belajar seperti biasa, mereka terlihat serius mereka takut kalo bersama Bu Sinta. Tapi memang, pelajaran Bu Sinta mudah diterima dan aku menyukainya hanya saja aku terlalu sering di hukum karena kekonyolan Daniel yang selalu mengajak aku ke kantin.
Sebenarnya menyenangkan, hanya saja aku tidak ingin berurusan dengan guru BK, akhirnya pelajaran berjalan dengan lancar Bu Sinta pun keluar dan kami boleh istirahat. Bel berbunyi setelah satu menit Bu Sinta keluar. Aku menggandeng tangan Daniel, gue melihat Angga terlihat marah. Saat mengetahui gue pergi sama Daniel.
"Hai Angga," ujar Susi