Kristian memulai aksinya. Ia bersandar di tembok. Ia memperhatikan gadis semampai yang tadi berjalan lenggak-lenggok bak foto model. Kristian membuat gaya se cool mungkin. Sambil bersiul-siul ia mengikuti langkah gadis itu.
“Hai.” Sapanya. “Lo anak baru ya?” tanyanya basa-basi.”
Gadis berkulit putih itu hanya tersenyum tipis sambil terus melangkahkan kakinya. Kristian mengikuti langkahnya.
“Gue Kristian.” Ucap Kristian sambil mengulurkan tangannya.
Gadis itu menghentikan langkahnya. Ia memperhatikan Kristian sejenak. Gaya cowok playboy yang sering ditangkap dari tingkahnya berkenalan dengan cewek.
“Gue Tasya.” Ucap gadis itu sembari melangkahkan kakinya kembali, tanpa menjabat uluran tangan Kristian.
“Hm, tunggu-tunggu." Ujar Kristian sembari mengejar gadis itu. “Lo ada waktu nggak? Kita ngobrol bareng yuk di café sebelah.”
“Maaf ya, gue lagi sibuk ngurus surat-surat pindah. Lain kali aja.”
“Owhh. Hmm, okey deh. Lain kali aja.”
Tasya kembali melangkahkan kakinya menuju ruang administrasi. Ia meninggalkan Kristian begitu saja. Kristian meggaruk kepalanya berkali-kali. Kali ini Kristian gagal mendapat mangsa.
###
Siang itu Kristian tidak kelihatan batang hidungnya. Olivia celingukan mencari di kerumunan anak-anak yang keluar dari ruangan. Keysa gelisa dan tidak sabar melihat Olivia yang setia dengan Kristian. Mang Sadikin yang menunggu di luar gerbang mengeluh kecil karena kepanasan. Matahari menyentak-nyentak ubun-ubun kepala.
”Lo nyariin siapa, Liv?” tanya Keysa.
”Ya Kristian lah. Masyak gue nyariin tuyul.” Olive sewot.
Keysa menarik nafasnya dengan berat. ”Ayo dong, Liv. Kristian mungkin sudah pulang duluan. Gue numpang ya di mobil lo.” Selah Keysa yang berkipas-kipas dengan potongan kertas.
”Sebentar lagi, Key. Kristian biasanya paling belakangan keluar kelasnya.” ujar Olivia yang sabar menanti Kristian.
”Puuh, cowok begituan aja masih lo belain.” Keysa sewot.
Olivia melihat jam tangannya. Anak-anak sudah pada bubar namun Kristian tidak kelihatan batang hidungnya.
”Tuh kan gue bilang juga apa. Kristian sudah ngacir duluan.”
Olivia sewot. ”Ughhh. Pasti dia merayu cewek itu, Key.” Sungutnya sedih.