COWOK MATRE

Embart nugroho
Chapter #7

7

“Liv...tunggu...” Satria berteriak memanggil Olivia. Olivia berhenti dan menoleh pelan. Satria berlari kecil menghampiri Olivia.

”Ada apa, Sat?” Tanyanya sambil berjalan. Satria mengikuti langkah Olivia.

”Ada yang mau gue omongin sama lo.” Ucapnya sambil mengatur pernafasannya.

”Soal apa?” Olivia agak cuek.

”Kristian.”

Olivia berhenti. ”Kristian? Lo ngapain lagi bawa-bawa nama Kristian, Sat? Gak ada kerjaan lain apa?” Olive beranjak dan kembali berjalan.

”Denger dulu penjelasan gue, Liv...”

”Sudahlah, Sat. Jangan ganggu gue lagi. Lo sengaja kan mau jelek-jelekin Kristian? Mau lo apa sih?!” Ketus Olivia. Dia merogo tasnya dan mengambil sapu tangan berwarna biru tua milik Satria. ”Nih, sapu tangan lo, gue kembaliin. Gue gak butuh sapu tangan itu! Gue harap lo nggak ikut campur lagi dengan masalah yang gue hadapi, Sat. Jauhi gue...!”

”Liv... Gue hanya ingin berteman sama lo. Kenapa sih lo apatis banget sama gue?”

”Lo itu gak pantes jadi teman gue, Sat! Lo itu hanya anak penjual sate! Dan gue nggak suka berteman dengan lo!” Sergah Olivia dengan kesal. Satria menarik nafasnya dengan berat. Pandangannya tiba-tiba saja nanar dan hatinya terasa tergores sangat pedih. Ia terdiam untuk beberapa saat sambil menatap Olive.

”Apa karena gue anak penjual sate, lo gak mau berteman ama gue? Apakah itu kesalahan tersebesar, Liv...? Pantas saja lo selalu ngejauhin gue. Gue sadar dengan keberadaan gue yang seperti ini. Tapi lo harus inget, pertemanan itu nggak diawali dari materi. Materi itu bullshit.” Tiba-tiba saja suara Satria menjadi parau.

”Dan lo juga bullshit bagi gue!”

”Liiivv...” Berat suara Satria berucap. Ada yang sesak di hatinya.

”Sudahlah, Sat. Gue gak butuh ceramah dari lo. Gue harap setelah ini lo jangan ngedeketin gue. Gue ingin menyendiri.” Ucap Olivia sambil bergegas meninggalkan Satria. Satria hanya terpaku sambil menatap kepergian Olvia yang tergesah.

’Ugh...mau apa sih Satria? Sok perhatian banget!’ gumamnya dalam hati. Olivia meletakkan tasnya di atas meja. Merungut. Keysa yang duduk di sampingnya bingung. Baru datang Olivia sudah seperti kesurupan setan.

”Liv? Lo lagi kerasukan setan ya?” Tanya Keysa bingung.

”Setan jidat lo itu.”

”Trus... kok wajah lo gitu. Kayak tisu kusut!”

”Gue sebel ama Satria.”

”Sebel kenapa?”

”Sok perhatian banget. Lo kan tahu gue tuh alergi deket-deket sama Satria.”

”Ya ampun, Livv... Lo jangan gitu, Liv. Satria kan bukan virus... Dia itu cowok baik-baik. Memangnya kenapa dengan Satria?”

”Tapi buat gue dia itu seperti kutu busuk, Key...”

”Astagfirullah, Liv... Satria itu cowok yang nggak banyak tingkah. Dia lebih baik dari cowok mana pun. Apalagi Kristian. Cowok yang ngancurin kehidupan lo.”

”Kenapa lo membela Satria, Key? Sekalian aja lo pacaran sama dia! Cowok cupu, miskin dan kampungan!” Olivia sewot.

”Olive... Olive... lo itu semakin egois. Permasalahan lo dengan Kristian jangan lo bawa-bawa.”

”Lo naksir sama Satria? Bilang aja, Key...”

”Trus, Galih gue taruh kemana?”

”Lo putusin aja tuh Galih!”

”Yee...enak aja. Lo kok makin sewot-sewot gitu sih... Lo lagi kesurupan setan banci ya?”

”Enak aja. Makanya jangan ikut campur. Lo sama aja seperti Satria. Sok perhatian..!”

Keysa geleng-geleng kepala. Menghela nafas dengan berat. ”Ya, Sudah. Kalau lo gak mau diperhatiin. Mulai detik ini gue gak mau merhatiin lo, dan ingat lo jangan mengadu sama gue!” Balas Keysa sewot.

Olivia diam saja sambil merungut-rungut. Dari pintu depan Satria masuk sambil menatap Olivia. Olivia mengalihkan pandangannya. Satria menundukkan kepala dan duduk diam.

###

 

”Sudahlah, Sat. Lo gak perlu menasehati Olivia. Gue gak tahu jalan pikirannya kemana? Oliv masih saja mengemis cinta ke Kristian.” Ucap Keysa setelah jam istirahat.

”Gue hanya kasihan saja melihat Oliv, Key. Olive yang dulu gue kenal pinter mendadak jadi bodoh. Sifatnya juga mulai berubah. Dulu dia begitu baik dan santun.”

Lihat selengkapnya