Keysa berdiri di pinggir jalan, menunggu Satria. Sesekali dia melirik jam tangannya. Sudah sepuluh menit berlalu dari janji ketemuannya.
”Satria di mana sih? Kok lama banget?” Gerutu Keysa yang sudah jamuran menunggu Satria. Tak berapa lama Satria muncul. Dia turun dari angkutan umum. Keysa terpana sejenak, melihat penampilan Satria kali ini. Penampilannya begitu memukau dan membuat Keysa tak berkedip.
”Hei, Keysa...” Tegur Satria sambil menggoyang-goyangkan tangannya ke wajah Keysa yang terpelongok.
”Eh, Satria...” Selahnya tergagap.
”Kok malah bengong?”
”Hh... e... enggak kok...” Keysa gelagapan.
”Yuk kita berangkat.” Satria menghadang angkutan umum yang lewat, menuju toko buku. Sepanjang perjalanan Keysa hanya diam, menikmati wajah Satria yang memang benar-benar cakep.
”Duuuhhh... kok gue begok banget ya? Selama ini gak menyadari kalau Satria itu cakep banget kalau pakai pakaian biasa?” gumam Keysa dalam hati.
###
Sehabis dari toko buku, Keysa ngajak Satria jalan dulu ngelihat yang lainnya. Mereka nonton. Keysa mengambil dompetnya dari dalam tas, namun buru-buru Satria menepisnya. Sebagai cowok ia tak ingin terlihat tidak bertanggung jawab.
”Sudah, Key... Gue aja yang bayar...” Ucap Satria sambil mengambil dompetnya dari dalam saku.
”Tapi, Sat...”
”Please, Key... Pantang bagi gue dibayarin cewek.”
”Okey... Gue tahu, Sat. Lo gak mau kan harga diri lo jatuh di depan cewek?”
Satria tersenyum sambil mengambil uang di dompetnya.
”Gue masih punya uang, Key...”
”Makasih ya, Sat...” Keysa tersenyum. Hhmm...salah bila Olivia menyia-nyiakan perasaan Satria. Andai saja Olivia tahu kalau Satria itu cowok baik-baik dan bertanggung jawab, mungkin dia nggak akan mikirin Kristian. Cowok brengsek yang parasit itu.
###
Keysa terbayang-bayang dengan penampilan Satria. Gila. Satria ganteng banget. Wajahnya juga bersih gak lusuh seperti di sekolah. Hhhmm... kenapa dia berbeda sekali dengan biasanya? Keysa semakin identik dengan Satria. Atau jangan-jangan Keysa sudah kepincut dengan Satria? Pokoknya kebersamaanya yang sesaat itu meninggalkan kenangan tersendiri di hati Keysa.
Keysa tersenyum-senyum sendiri di kamarnya. Ia juga bingung membayangkan hubungannya dengan Galih. Cowok itu tidak pernah mengajaknya jalan atau makan bareng. Jangankan makan bareng, nonton juga gak pernah. Lantas hubungan mereka seperti apa? Keysa terlihat bingung dan galau. Ia harus meminta ketegasan Galih tentang hubungan mereka.
###