Hujan turun dengan derasnya, membuat sebagian orang bermalas-malasan di kamar dengan berbaring sambil membaca novel. Itu yang dilakukan gadis itu, Kiana. Ia lebih memilih menghangatkan dirinya di atas kasur dengan selimbut yang menyelimutinya.
-Drrrt ... drrrt-
Ia mengambil ponselnya di atas nakas. Ia menghela napas dalam setelah tahu dari siapa pesan masuk itu berasal.
-Grup CeCan-
Mia
Malem semua
Anisa
Malem, Ia
Ia bangun dari posisinya dan segera membalas pesan itu. Menghentikan aktifitas membacanya sejenak.
Kiana
Malem
Mia
Besok jadi kan?
Anisa
Jadi kok
Kiana
Jadi apa?
Jangan bilang, rencana untuk berkencan, batinnya memohon.
Mia
Hadeuh, nih kutu buku lemot amat sih
Kiana
???
Anisa
Jadi kencan, Sayang @Kiana
Kiana
Kencan? Besok?
"Tuh kan, bener. Pasti masalah kencan," keluhnya sambil merenggut.
Kiana mengacak rambutnya asal. Tak tahu kah mereka kalau ia sudah bosan dengan permainan ini. Huh, apanya yang menjalin silaturrahmi? Ia sudah tak tahan dengan sikap kedua temannya itu. "Teman? Tapi, mereka menganggapku tidak ya," gumamnya miris.