Suara lantang para pengurus MPLS menggema hingga koridor lantai dua. Dari lantai dua, seorang gadis dengan rambut dikepang satu menatap lurus kearah lapangan, dimana kegiatan MPLS dilaksanakan. Kedua matanya yang berwarna hitam-kecokelatan itu menatap lurus kesatu orang, hanya satu orang, dan tidak sekalipun ia melepaskan pandangannya.
Tiba-tiba, sebuah tangan melambai didepan wajah gadis itu. Dengan santai, gadis itu menepis tangan tersebut agar tidak menghalangi pandangannya.
"Thea," panggil Myesha, pemilik tangan yang tadi menghalangi pemandangan.
"Hm ?" tanya Thea, tanpa memalingkan wajahnya kearah lawan bicaranya. Matanya terus terfokus pada seorang cowok yang kini sedang duduk didekat tiang bendera, mengobrol bersama temannya. Sesaat, cowok itu memalingkan wajahnya dari temannya. Mata cowok itu bertemu dengan mata Thea.
Myesha terlonjak kaget, ketika Thea tiba-tiba saja berjongkok dengan cepat. "Eh ?! Lo ngapain, sih ?"
"Kak Nichol..." Thea memegang kedua pipinya. "Mata gue nabrak sama mata Kak Nichol."
Myesha menghela nafas panjang, lelah dengan kelakuan temannya. Ia menarik pergelangan tangan Thea. "Udahlah, ayok kita balik ke kelas," ajak Myesha.
"Tapi, gue masih mau liat Kak Nichol."