Creation

Ahmad jimi
Chapter #1

hukuman Pertama #1

Sore itu sambil menonton tv di dampingi oleh ibuku sambil menjahit celana yang sudah robek, sambil melihat jarum jam yang berjalan perlahan-lahan mendekati ke angka 4, hati ini mulai resah ingin rasanya meminta ijin ke ibu untuk bermain bersama teman-teman sabaya di luar sana, rasa dan takut menghantui, bibir ini pun terkunci namun keinginan ini semakin kuat. 

Tidak beberapa lama suara langkah bersama-sama dari luar semakin terdengar sangat jelas, menoleh ke belakang melihat bayangan dari pintu rumah ada segelombolan menuju melangkah ke kediaman.

 Ingat sekali kemarin telah berjanji dengan teman-teman untuk sore ini mengejar layang-layang. Tidak beberapa lama suara teriakan mereka memanggil namaku untuk keluar, ibuku yang sedang asik menjahit menoleh ke hadapan ku dan seraya berkata ‘ jim itu ada yang nyamperin sepertinya itu teman kamu, ku hanya menundukan pandangan ini lalu berkata dengan pelan dan agak kurang jelas ‘ ya bu... . itu teman aku yang mau... mengajak main layang-layang, lalu beliau berkata lagih yasudah kamu samperin teman kamu di luar sana, kamu mau mainkan.  

Dengan sopan ku jawab ya bu aku mau main layang-layang dengan teman-teman, tapi bu... kata bapak jangan main sama anak anak kampung nanti katanya aku jadi nakal, ibu dengan wajah tersenyum memandang dengan penuh kasih sayang berkata ‘ main layang-layang kan” enggak main yang aneh-aneh. Lalu ku jawab ia bu, tapi kalau bapak tau aku main sama teman-teman kampung ini bisa di marahin apalagi main layang-layang di luar rumah bisa dihajar lagih.

 Seraya ibu mengucapkan kalimat yang membuat hati ini semkin nyaman ‘ ya sudah kamu mainya jangan kelamaan, ingat waktu kalau sudah jam 5 sore kamu langsung pulang cepat-cepat biar bapak enggak tau kamu main sore ini, tenang aja junior bapak pulangnya jam 05.30. Tapi ingat sama waktu jangan keasikan mainya bisa-bisa kamu di hukum lagi.

 Ibu enggak kuat melihat kamu di marahin dan di hukum. Lalu ku balas dengan tersenyum ulurkan tangan untuk bersalaman ‘ makasih ya bu atas pengertianya dan ijinya, jimi berjanji akan ingat waktu dan sebelum jam 5, sudah sampai kembali disini.

Lalau menyapa mereka dan datengin mereka di luar sana yang beberapa menit lalu sudah menunggu

"Ma’af ya.. sudah membuat kalian menunggu lama”, ucap junior kepada temanya.

"Santai aja bro... masih lama ini sorenya", secara bersama-sama mereka menjawab bersama-sama.

‘'Ah lega mendengar jawaban kalian semua. Ku kira enggak jadi", ucap junior.

“Ya jadilah junior ngak mungkin enggak jadi apalagih kita udah rencanakan dari kemaren", sahut laki.

Akhirnya kita semua jalan bersama-sama menuju lapangan sambil bercerita-cerita. 20 langkah berjalan dari mereka soleh bertanya kepadaku dengan wajah penasaran

‘'Junior kok muka lo aneh banget kaya ketakutan gitu, lo enggak habis ngelihat setan kan?", tanya deni.

"Tenang aja ngak ada apa-apa, lo terlalu kebawa perasaan aja. Gue habis makan ama tembang", ku jawab dengan santai agar mereka tidak mengetahui kejadian asli.

‘'Oh gitu.... udah minum air putihkan?", laki bertanya lagi.

Lihat selengkapnya