Setelah insiden kelinci Paskah tersebut, orangtuaku mulai khawatir.
Kecuali, pada kurun dua hari saat aku menjadi wali kota Dunia, sepertinya aku tidak punya imajinasi yang bagus. Orangtuaku berpikir mungkin aku terlalu cepat dewasa. Terlalu serius.
Ayahku bertanya-tanya apakah seharusnya dia membacakanku lebih banyak dongeng.