Crivelli The Prevention Project

Zerosie
Chapter #6

Bab 5

Tidak ada kata maaf untuk keterlambatan. Luze berlari ke ruang kelas sembari mengenakan blazernya, seragam itu ternyata hanya dapat dipakai otomatis saat pertama kali untuk menyesuaikan ukuran dengan pemiliknya, sementara di mulutnya masih terdapat sisa potongan sandwich yang belum terkunyah.

Kelas di Akademi Crivelli dibagi menjadi empat kelas, dikelompokkan dalam satu ruangan berdasarkan Potrait, Actarien, Feinien, Birthwien, dan Ethanien. Namun, sayangnya dalam kondisi terburu-buru seperti ini, apalagi dengan mulut penuh yang menghalangi Luze untuk bertanya, membuatnya harus melongok ke dalam kelas satu per satu untuk melihat di manakah murid-murid yang mengenakan seragam bergaris merah sepertinya.

Malangnya Luze baru saja menemukan kelasnya, tepat saat ia berdiri di depan pintu, Monsieter yang akan mengajar kelas pertama mereka hari ini baru saja masuk ke dalam kelas, satu detik lebih dulu daripada dirinya.

Luze ingin bersikap 'tetap' santai, melenggang masuk ke dalam kelas. Namun, cemeti cahaya merah dari sang Monsieter menghalanginya.

Luze mengangkat tangannya. "Monsieter Ave, izinkan saya untuk masuk. Tidak ada alasan yang mencegah saya untuk tetap berdiri di sini atau mendapat hukuman."

Monsieter wanita itu dengan sigap menatap ke arah cermin Bola Waktu. Satu detik. Bola Waktu berputar, bel masuk berbunyi. Wajah Monsieter Ave berkerut. Ia yakin bahwa waktu kemunculannya tidak meleset, seharusnya tepat saat lonceng benar-benar berbunyi. Namun, Bola Waktu tidak pernah salah. Apakah itu artinya ia terlambat satu detik kali ini? Setelah bertahun-tahun?

Monsieter Ave menatap tajam Luze dan menarik Potraitnya. Luze melayangkan senyum kepada Monsieter Ave, bergerak perlahan menuju bangku yang kosong.



TANPA membuang lebih banyak waktu, Monsieter Ave segera memulai pelajaran dengan menempelkan lukisan seorang lelaki tua di di papan tulis.

"Penting untuk mengenal lebih jauh asal-usul Akademi Crivelli dan orang-orang yang berjasa dalam pendiriannya. Tentunya kalian sudah mengenal dan mempelajari biografi beliau pada tingkatan-tingkatan sebelumnya."

Monsieter Ave menunjuk seorang murid lelaki. Itu adalah perintah 'jelaskan.'

Lihat selengkapnya