Dalam hiruk-pikuk ramainya jalanan, terdapat banyak kota-kota di mana terjadinya sebuah persaingan. Setiap kota ini memiliki penguasa yang selalu bermain di belakang layar, terlepas dari apa yang dilakukannya, mereka punya segudang rahasia yang ditutupi secara rapat-rapat dari masyarakat sekitar.
Tidak ada yang namanya legal dan ilegal di mata mereka. Semua yang dianggap menghasilkan cuan akan mereka ambil kesempatan itu sepenuhnya. Entah bagaimana usaha mereka, tidak ada siapa pun yang dapat menghalangi mereka. Mungkin hanya Tuhan yang dapat menghancurkan mereka.
Tidak ada peraturan yang dapat mengekang mereka, kekuasaan tertinggi bahkan tunduk pada mereka. Sebuah bisnis yang harus terus dijalankan agar ekonomi negara menjadi alasan mereka masih dilindungi. Mereka kebal.
Mereka tidak mempan ditembak menggunakan pasal-pasal biasa. Apalagi mereka yang membawanya hanya seorang manusia biasa, peluru mereka tidak akan menembus rompi tak terlihatnya. Menggoresnya saja tidak akan bisa. Mereka tidak akan bisa walau hanya untuk membuat mereka bergerak beranjak dari kursi nyaman mereka.
Meski korban sudah berjatuhan, tiap dosa mereka tidak akan bisa diadili walau palu keadilan dihentakkan. Dasi dan jas yang rapi tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk menghalalkan segala cara walaupun cara yang dilakukannya tidak mencerminkan orang berseragam elit.
Semua yang menjadikannya kuat. Tak terkalahkan. Tak tersentuh. Jeruji besi tidak cukup untuk mengurung mereka. Tidak cukup kuat untuk menahan mereka tetap berada di dalam. Lembar demi lembar bergulir masuk ke tiap kantong orang yang mereka temui.
Harta adalah segalanya. Hal ini bisa dibuktikan benar adanya dari sekian banyak kasus kriminal atau kejahatan dengan sengaja yang dilakukan oleh pejabat, bahkan di kalangan aparat. Tidak hanya preman di jalanan yang berlaku jahat pedagang kecil, pemerintah bisa melakukan hal yang sama pada pedagang kecil dengan alasan yang berbeda. Dengan berbagai macam alasan.
Semua yang dilakukannya hanya agar dompet dan rekening mereka mengembung tebal. mengeluarkannya beberapa tidak akan mempengaruhi ketebalan dompet mereka. Itu lebih seperti angin lalu yang lewat dan pergi. Mereka tidak terlalu memperdulikannya selama mereka tidak kehilangan lapak mereka.
Rakyat.
Bukan rahasia umum rakyat menjadi ladang cuan untuk pemerintah. Tidak bisa dipungkiri, bagaimanapun para pejabat hidup bermewah-mewahan, rakyat yang akan selalu menanggung semua biayanya.
Setiap tahunnya beban rakyat bertambah. Setiap tahunnya yang harus ditanggung rakyat bertambah. Tanpa ada solusi di setiap masalah mereka, hanya diberikan sedikit bantuan, mereka mengklaim sudah membantu.
Pemerintah selalu punya cara dan alasan untuk memeras rakyat. Tapi rakyat tidak pernah bisa menghindar karena mereka memutar balikkan hukum menjadi lebih tajam ke bawah. Mereka menggunakan pasal pidana sebagai pelindung alih-alih menegakkan keadilan.