Crusade

Anima Manoe
Chapter #3

Ch. 02 - Satlered

“Lucy... kau baik-baik saja?” seorang perempuan berwajah melankolis dengan ekspresi cemas datang menghampiri Lucius di ruang ganti.

“Wahh! Lihat dirimu, tak ada goresan. Bagaimana bisa?” Di hadapan Lucius ada seorang laki-laki dengan ekspresi ceria tersenyum lebar sambil mengacungkan ibu jarinya.

“Aku bisa menduganya. Selamat, Lucius. Ini kali ketiga kau menjadi juara di turnamen ksatria. Kalau kau bisa menang di turnamen umum dan naga kau bisa mencetak rekor.” Kata perempuan berambut merah muda yang terlihat pandai.

“Ya, dan julukanmu mungkin harus kita ubah dari petugas kebersihan menjadi si bodoh tak terkalahkan.” Ujar laki-laki yang sedang berjalan ke arahnya.

Lucius menoleh ke arah suara berasal.

“Heh, si bodoh yang selalu kalah.” Laki-laki di samping Lucius menanggapinya.

Lucius masih diam memperhatikan mereka semua dengan tatapannya yang santai.

 “Ka-kalian to-tolong jangan bertengkar.” Perempuan berwajah melankolis itu sekarang terlihat lebih sedih, dan bahkan mungkin akan menangis sebentar lagi. Penyebabnya sedih sendiri tidak diketahui.

“Aline, jangan mewek dong. Kenapa kau mudah sekali menangis sih.”

“Jet, diamlah.” Perempuan berambut merah muda itu menggenggam tangan Aline. “Semuanya baik-baik saja. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan.”

Bukannya tenang, Aline justru malah mulai menangis.

Jet menghela napas.

Lucius mengambil ranselnya, “Eriza, tolong bantu Aline agar berhenti menangis.”

“Baiklah.” Jawab Eriza, si perempuan berambut merah muda. “Kau mau ke mana?”

“Dia palingan mau ke kelas, lalu tidur sampai dia sudah merasa puas memejamkan mata.” Tukas Jet.

“Aku ada di kantin kalau kalian mencariku.” Jawab Lucius. Lalu pergi.

“Kau tidak mau membantuku?” tanya Eriza pada laki-laki yang berdiri di antara Aline dan Jet.

“Untuk apa?”

“Kau lupa ya? Kan kau yang memulainya.” Kata Jet.

“Apa maksudmu? Bukannya kau ya yang mulai duluan?” katanya dengan menaikkan alisnya sebelah.

“Apa katamu?!”

Lihat selengkapnya