Pertanyaan itu masih menjadi misteri bagi Lucas. Meski pikirannya sudah berhenti berpikir, Lucas tetap tidak bisa berhenti merasa penasaran tentang apa yang terjadi pada dirinya dan di mana ia sebenarnya berada. Dan teori yang bisa dipikirkan oleh Lucas saat ini adalah bahwa dia ternyata sudah menjadi korban teleportasi oleh seseorang. Yang kenyataannya, tentu saja bukan sebuah teleportasi yang membuat Lucas berpindah tempat saat itu. Ruang gelap dan hampa juga bukan bagian dari proses teleportasi, jadi sudah pasti teori milik Lucas salah besar.
Pada masa lampau mungkin ilmu teleportasi serta prakteknya mungkin dianggap mustahil, dan tidak mungkin untuk dilakukan. Tapi di masa sekarang, ilmu itu sudah berhasil diterapkan dan dipraktekkan. Kebanyakan orang juga menggunakannya. Terutama di kota-kota utama, seperti di Satlered. Beberapa organisasi atau perusahaan swasta menyediakannya, juga pemerintah. Tetapi penggunaannya harus memiliki izin otoritas setempat. Untuk apa itu dipakai, apakah berpotensi membahayakan warga sekitar atau tidak, semuanya diselidiki secara mendalam demi kemanan. Demi mencegah masuknya para penjahat luar angkasa masuk secara diam-diam lewat jalur teleportasi.
Pada masa ini, teleportasi sudah menjadi hal yang umum. Penggunaannya sendiri merupakan suatu kebutuhan yang tak bisa dihindari. Pemerintah adalah yang pertama menyediakannya. Butuh waktu yang lama untuk menyempurnakan ilmu teleportasi, setidaknya bumi harus berulang kali diserang oleh sekelompok penjahat luar angkasa.
Dalam sehari-hari, fasilitas teleportasi kebanyakan digunakan oleh para pejabat atau orang-orang kalangan atas lainnya. Untuk rakyat biasa, jarang ada yang bisa menggunakan fasilitasnya. Beban biaya yang sangat mahal menjadi kendala utama rakyat biasa tidak bisa menggunakannya.
Mesin teleportasi di masa ini sebenarnya masih belum ada. Yang disediakan pemerintah saat ini bukanlah mesin teleportasi, tapi wadah untuk melakukan teleportasi dan serbuk. Sebuah materi berbentuk serbuk yang digunakan sebagai pemicu terciptanya ruang dan waktu. Serbuk ini juga jadi salah satu bahan dasar pembuatan CrossGear yang berfungsi menciptakan dan mengendalikan materi. Saat menggunakan teleportasi tentu kita harus mengatur lokasi ke mana kita akan pergi, untuk mengaturnya dengan akurat, cara yang sama dilakukan di lokasi di mana tujuan dipilih. Untuk memperoleh keakuratan, pada dua tempat, harus terjadi tabrakan yang akhirnya menciptakan portal jalan masuk dan keluar dari tempat awal ke tempat tujuan. Kestabilan materi juga tetap perlu dijaga. Oleh karena itu pada kubus yang menjadi wadah untuk berteleportasi terdapat sebuah tabung panjang di pojok kubus. Digunakan sebagai pengukur kestabilan materi yang terbentuk. Pengingat sekaligus pencegah terjadinya kerusakan materi saat membentuk portal dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Juga untuk memberi peringatan kalau-kalau jalur ruang dan waktu yang dibuat melenceng dari tempat tujuan.
Untuk memastikan kapan waktu yang tepat, para penjaga menggunakan alat komunikasi bernama RPHA (Radio Portable High Algorithm) atau yang biasa disebut orang-orang radio portabel. Radio tipis dengan layar lcd yang juga bisa memuat hologram itu hanya digunakan oleh para penjaga atau operator yang mengatur perjalanan melalui jalur teleportasi.
Satu kali perjalanan ditarik biaya sebesar sembilan puluh ribu val (mata uang seluruh dunia saat ini) atau setara dengan sembilan ratus ribu US dolar. Tidak ada batasan untuk jumlah orang yang berpergian, selama mereka semua bisa mengikuti aturan, tidak masalah. Biaya sebanyak ini memang akan sangat mahal bagi manusia masa lampau. Terlebih penggunaannya yang singkat mengingat ini adalah teleportasi. Perjalanan singkat yang menerobos dimensi hukum. Karena saat ini mata uang hanya ada satu jenis; val, ekonomi di seluruh dunia jadi lebih sedikit stabil. Tapi dampak buruknya, tidak ada lagi yang namanya pertukaran mata uang asing. Tidak ada lagi persaingan ekonomi yang bisa menyengsarakan satu Negara. Dengan keputusan bersama, satu dari sekian banyak masalah yang ada di bumi berhasil diatasi. Mau tidak mau, penyerangan makhluk luar angkasa tidak bisa dianggap remeh. Tidak ada pilihan lain bagi umat manusia di bumi untuk melawan kecanggihan teknologi mereka selain bergabung, bekerja sama dalam mempertahankan bumi.
Pihak lain yang menyediakan jasa teleportasi adalah perusahaan R-FRAME. Perusahaan teknologi raksasa yang berpusat di Finlandia. Izin penggunaanya tentu sudah mendapat persetujuan dari pemerintah dari seluruh dunia. Meski sedikit alot karena sebagian pemimpin Negara berpikir perusahaan itu akan memanfaatkan momen di saat-saat yang mengkhawatirkan. Masalah biaya, jasa teleportasi yang disediakan R-FRAME tidak lebih mahal dari fasilitas milik pemerintah. Namun, para penggunanya diharuskan mengisi biodata lengkap. Yang nantinya para pengguna akan mendapatkan kartu identitas sebagai penanda kalau mereka sudah terdaftar di database milik R-FRAME. Kartu itulah yang berfungsi menjadi alat pembayaran dalam setiap perjalanan yang dilakukan konsumen. Bukan lagi menggunakan uang tunai. Jika fasilitas pemerintah menarik biaya Sembilan ratus US dolar, perusahaan R-FRAME hanya menarik biaya sebesar dua ratus ribu US dolar atau dua puluh ribu val setiap perjalanan. Sangat jauh bila membandingkan kedua harga yang dipasang oleh dua penyedia jasa teleportasi.
Adanya jasa teleportasi tidak akan menghilangkan transportasi yang sudah ada sejak dulu. Karena saat ini kendaraan sebagian besar tidak menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenisnya lagi, pemerintah pun memberikan keringanan dalam hal biaya untuk angkutan umum yang disediakan pemerintah. Jika sebelumnya menggunakan angkutan umum memerlukan biaya yang harus dibayarkan, sekarang semuanya gratis. Segala jenis angkutan umum. Resolusi ini adalah jalan keluar dari meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi yang pada masa lampau memberi banyak kontribusi pada tercemarnya udara, maka dari itu pemerintah akhirnya membeli perusahaan angkutan umum dan memberikan jasa transportasi gratis sepenuhnya pada rakyat. Dengan ini, rencana pemerintah dunia dalam gerakan ‘selamatkan bumi’ berjalan lancar. Wacana yang sulit direalisasikan itu akhirnya berhasil dilaksanakan. Walau beberapa kendala tak bisa dihindarkan.
“Aku berangkat.”
“Kenapa lama sekali? Nah, jadi sekarang kita mau ke mana?” tanya Jet penasaran.
“Tidak ada yang mengajak kalian untuk bolos bersamaku.”
“Kita ini saudara, sudah sewajarnya selalu bersama.” Kata Jet.
“Jangan seenaknya mengubah kartu keluargaku.”
“Kau sudah punya tujuan ke mana kita akan pergi hari ini Lucius?” tanya Eriza.