Crusade

Anima Manoe
Chapter #16

Ch. 15 - Sebuah Sergapan 4

“Helen, kau benar-benar mau kuinjak ya?”

Wanita bercambuk itu masih terdiam. Entah ketakutan atau terkejut karena kehadiran tiba-tiba pria itu. Siapa dia? Pikir wanita itu. Pertanyaan seputar pria misterius itu masih berputar dalam pikirannya. Misinya hanya menghabisi dua orang wanita di luar wilayah mansion saja. Jika ada campur tangan orang lain itu sudah diluar kontrak perjanjian.

Helen mengangkat kepalanya dengan enggan. Mendongak lalu melirik ke pria yang berdiri di depannya. “Hector? Dasar, kenapa kau mengganggu huh?” kata Helen bangkit berdiri. “Kau tidak tahu ya? Aku sedang—”

“Iya aku tahu Helen, kau pikir aku sebodoh apa?”

“Jadi, kau benar-benar mau menginjakku?” tanya Helen sambil menepuk-nepuk membersihkan pakaiannya.

“Tentu saja tidak. Siapa yang berani menginjak-injak istri dari seseorang yang memiliki julukan dewa api. Pergilah ke tempat Alice, dan kembali ke rumahmu. Mereka biar kami yang urus.”

“Kami?”

“Ya, kami. The Keepers. Aku bersama Alex. Sekarang dia sedang membantu Alice. Meski aku rasa dia tidak butuh bantuan.”

“Begitu. Sepertinya kau sekarang sering berpergian.” Kata Helen dengan nada bercanda.

“Ini karena kalian para pemimpin distrik suka sekali menarik perhatian pemerintah pusat.” Balas Hector, rasa malas dan kesal bercampur dalam kalimatnya.

“Ahahaha, yang sabar ya.” Helen tertawa keras.

Di hadapannya, Hector menatapnya dengan kesal. “Diamlah. Oh iya, Renga menitip pesan padaku. Ini.” Hector menyerahkan sebuah amplop putih pada Helen. “Kemarin malam aku bertemu dengannya di sekitar distrik 7. Entah apa yang sedang dilakukannya, dia memaksaku membawakan pesan itu padamu. Menyebalkan.”

Helen membuka amplop putih itu, dikeluarkannya sepucuk surat yang terlipat rapi dari dalamnya.

SAYANG!!!! AKHIRNYA AKU MENDAPAT HARI LIBUR!!

KALI INI SUNGGUH HARI LIBUR! PERCAYA PADAKU! KARENA AKU MASIH ADA URUSAN, MUNGKIN AKU BARU BISA PULANG MINGGU DEPAN.

SAMPAIKAN SALAMKU PADA LUCAS. APA DIA MASIH BERMAIN BERSAMA MIKIE?

OH IYA, SAMPAIKAN JUGA PADA HECTOR, TERIMA KASIH. DIA TERLIHAT DEPRESI SAAT KITA BERTEMU SEMALAM, JADI AKU SENGAJA MENYURUHNYA MENGANTAR SURAT INI AGAR DIA TIDAK BUNUH DIRI DI TENGAH JALAN.

SAMPAI BERTEMU MINGGU DEPAN.   :’>


RENGA, SUAMI TERCINTAMU.


NB: SEMOGA YANG PERTAMA KALI MEMBACA SURAT INI ADALAH ISTRIKU. AKAN TERASA MENJIJIKKAN JIKA YANG PERTAMA MEMBACA ADALAH HECTOR.


“Jadi, apa yang tertulis di sana?” tanya Hector penasaran.

Helen terkekeh sambil melipat kembali suratnya, memasukkannya lagi ke amplop itu dan menyimpannya di dalam saku celana hitamnya.

Lihat selengkapnya