Crusade

Anima Manoe
Chapter #50

Ch. 49 - Mengendalikan Energi

“Energi? Berapa lama kira-kira aku harus mengisinya di stasiun baterai?”

“Pengisian energi baterai hanya akan cukup untuk satu hari penggunaan, dengan catatan tidak dalam pertarungan selama dua puluh empat jam. Tongkat ini tidak akan bertahan lebih dari enam jam jika kau menggunakan energi baterai.”

“Wah, durasi yang cukup singkat. Itu berarti kemarin jika kami tak dapat bantuan dari bibi dan paman kami jelas akan kalah. Vergin dan Perio tidak mungkin bisa menahan mereka semua hanya dengan tongkat itu.”

“Menggunakan tongkat ini bukan berarti tidak memiliki kekuatan. Vergin dan Perio juga pasti memiliki kekuatan. Hanya segelintir orang tanpa kekuatan yang mau bergabung menjadi bagian dari pasukan. Aku yakin mereka berdua seorang teknisi. Apa kau tidak pernah menanyakannya?”

“Tidak.” Lucas menggeleng. “Kalau begitu penggunaannya perlu pertimbangan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan?”

“Kau mau tahu cara yang lebih efisien? Gunakan energi dari dirimu sendiri.” Lucas tampak bingung, alisnya berkerut dan matanya memandang ke atas seolah sedang mencoba mengingat lagi apakah bibinya pernah memberitahunya perihal ini. “Energi yang berasal dari tubuhmu, kau bahkan bisa menggunakan tongkat ini tanpa batas jika mengisinya dengan energi dari dirimu sendiri.”

“Energi dari tubuhku? Aku belum pernah mendengarnya.”

“Benarkah? Yah, kalau begitu aku harus mulai mengajarimu dari yang paling dasar. Aku bisa memahaminya kenapa dia mau kau bergabung di pasukan.

“Untuk pertama-tama aku perlu menanyakan beberapa hal, aku harus memetakan materi yang perlu kujelaskan padamu. Yang pertama, apa yang kau tahu tentang energi?”

“Kekuatan? Tenaga?” 

“Ya jawabanmu tidak salah tapi juga tidak sepenuhnya menjawab pertanyaanku. Yang aku pertanyakan adalah sejauh mana kau memahami tentang energi. Apakah hanya sebatas definisi atau—baiklah jadi dari sini bisa ku simpulkan kau tidak mengetahui sama sekali tentang energi sebagai dasar kehidupan.”

Lucas mengangguk, menyetujui bahwa dia setuju dengan perkataan Rogart yang mengatakan dia tidak paham.

Pada dasarnya Lucas memang tidak paham sama sekali konsep kekuatan selain apa yang dimiliki bibinya. Yang dia tahu, setiap orang yang memiliki kekuatan tertentu pastilah menggunakan semacam alat yang sama yang digunakan dengan bibinya.

Lucas memang anak yang aktif, sejak kecil dia sering bermain berkeliaran di sekitar rumahnya. Bermain seperti anak-anak pada umumnya. Hanya saja Lucas tidak menempuh pendidikan yang sama seperti anak-anak yang lain. Bukan apa-apa, Lucas sendiri yang tidak menginginkannya. 

Helen bukan termasuk orang yang suka mengatur. Jika keputusan itu diambil bukan dari pengaruh orang lain maka ia akan membiarkannya. Sama seperti anaknya yang memutuskan bersekolah di Phoenix. Baik Renga dan Helen sama-sama sepakat menyetujuinya. Hal itu berlaku sama untuk Lucas. Selama dia yang menginginkannya, maka tidak jadi masalah.

Menyetujui Lucas untuk tidak pergi ke sekolah bukan berarti Helen lepas tangan terhadap pendidikan Lucas. Tak jarang Helen menyuruh Alice mencarikan informasi tentang guru-guru yang tepat untuk mengajari Lucas di rumah.

Helen sendiri bukan orang yang pandai dalam mengajar. Tapi Helen turut memperhatikan pertumbuhan Lucas sepanjang ia berada di rumahnya.

“Lucas, apa kau sama sekali tidak punya kekuatan tertentu? Kau tahu pengguna kekuatan bukan?”

“Tidak, bibi Helen tidak bilang apapun tentang kekuatanku. Aku pikir aku benar-benar tidak punya kekuatan—seorang pengguna kekuatan.”

Lihat selengkapnya