Pada hari kelima latihan, Lucas masih belum bisa menggambar sesuai dengan yang diinginkan Rogart. Lucas masih sering membuat garis yang bengkok pada setiap objek. Matahari yang ia gambar saja sering berbentuk lonjong.
Menggambar lalu menghapusnya, Lucas mengulangi hal yang sama hampir setengah hari.
Lucas mengalami kemajuan, tapi dari tingkat kedetailan bukan dari teknik menggambar. Dia masih menggambar dengan teknik yang sama yang dimilikinya dari awal. Masih ada objek yang ia gambar dengan garis tidak lurus atau berbentuk lain tidak seperti yang semestinya.
Lucas melatih teknik menggambarnya di pasir bekas reruntuhan salah satu bangunan yang ada di Falkdown. Lucas menggoresnya menggunakan salah satu pedang kayu yang sebelumnya ia pakai untuk latihan. Sepertinya Lucas memang benar-benar berniat mempelajarinya dengan cara tradisional.
Tidak lama Rogart datang sambil membawa makanan dan minuman. Berbeda dari hari-hari sebelumnya dimana dia membawa pedang kayu dan alat-alat latihan lainnya, kali ini Rogart membawakan camilan untuk Lucas di sela-sela latihannya.
“Lucas, makanlah. Kau pasti lapar dari tadi berlatih terus. Anggap ini untuk mengisi energimu kembali. Cepat kemari.” Panggil Rogart.
Lucas menghentikan kegiatan menggambarnya dan bangkit berdiri, menghampiri Rogart dengan keranjang makanannya.
“Wah makanan, kau beli apa saja?” Lucas melongok ke dalam keranjang. “Ternyata ada minuman juga.” Lucas mengambil camilan dengan bungkus bermerk ‘LOOWE’ dan minuman yogurt bermerk ‘K-OY’ lalu duduk di sebuah batu yang sudah dibentuk menjadi kursi oleh Rogart.
“Bagaimana perkembangannya? Ada kemajuan?”
“Entahlah, aku tidak tahu menggambar bisa sesusah ini. Kau bisa melihatnya di sana.” Lucas menunjuk tempatnya menggambar.
“Tidak apa-apa, pelan-pelan saja. Kau tidak harus menguasainya dalam satu waktu. Setiap profesional pasti juga butuh waktu untuk menguasainya. Jangan khawatir. Ada boneka, robot, dan juga pedang-pedang itu. Kau bisa menggunakan mereka semua saat bosan.”
“Apa yang harus aku lakukan dengan semua itu?”
“Terserah kau. Kau bisa melakukan apapun.” Kata Rogart mengunyah camilan jagung dan sosis panggang dengan suapan besar.
Lucas berpikir dan mengunyah secara bersamaan.
Hari berlanjut seperti biasanya, Lucius lanjut berkegiatan di sekolah seperti hari-hari sebelumnya. Membaca, menulis, mempelajari ulang materi yang diberikan oleh guru, Disamping itu semua Lucius kembali mengingat latihannya bersama Edward kemarin. Sama halnya dengan Jet yang terus melatihnya baik di sekolah maupun di rumah.